Puji Jokowi Setinggi Langit Karena Mau Gelontorkan Ratusan Triliun Rupiah untuk Tangani Covid-19, IDI Kecewa dengan Pejabat di Bawah Sang Presiden, Ini Alasannya

Sabtu, 21 Agustus 2021 | 18:42
@setkabgoida

Presiden Jokowi saat menilik kondisi banjir di tengah pandemi covid-19

Gridhot.ID - Indonesia memang masih berjuang untuk melawan pandemi covid-19.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dana bantuan di berbagai bidang untuk rakyat yang terdampak pandemi covid-19 ini.

Namun sayangnya masih banyak pula beberapa bantuan yang belum 'terlunasi'.

Baca Juga: Innalillahi, Mulan Jamella Sampai Kirimkan Doa, Kondisi Musisi Terkenal Ini Akhirnya Terungkap, Manajer Sebut Harus Jalani Operasi

Banyak rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, belum dibayar pemerintah.

Dikutip Gridhot dari Warta Kota, kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr Slamet Budiarto, ada rumah sakit yang belum dibayar sejak 2020.

"Sampai hari ini kan rumah sakit banyak yang belum dibayar, termasuk tahun 2020," ujar Slamet dalam webinar MNC Trijaya, Sabtu (21/8/2021).

Baca Juga: Pergoki Tyna Kanna Cium Pria Lain, Kenang Mirdad Dikabarkan Terlibat Adu Jotos dengan Selingkuhan Istri, Komentar Lydia Kandaou Ini Langsung Disorot

Slamet mengatakan, sebenarnya Presiden Joko Widodo telah berbaik hati dengan menganggarkan ratusan triliun rupiah untuk penanganan Covid-19.

Namun, kebaikan Jokowi tersebut tidak diikuti oleh para pejabat di bawahnya. Sehingga, masih banyak pembayaran rumah sakit yang menunggak.

"Presiden Jokowi sudah sangat baik sekali sudah menggelontorkan ratusan triliun ya untuk penanganan Covid-19."

Baca Juga: Resmi Jadi Perdana Menteri Malaysia yang Baru, Ismail Sabri Sudah Harus Jalani Tugas Berat Atasi Lonjakan Kasus Covid-19 dan Kemrosotan Ekonomi, Ini Harapan Utama Sang Raja

"Tapi sayangnya, seperti yang baru disampaikan oleh Pak Dedi, di bawah implementasinya itu tidak solid gitu loh."

"Masing-masing sendiri."

"Upaya Presiden Jokowi dengan amat baik, diterjemahkan di bawah tidak sesuai," tambah Slamet.

Baca Juga: Elsa Nangis-nangis di Persidangan, Aldebaran Datangkan Saksi Terakhir, Siapa? Berikut Sinopis Ikatan Cinta 21 Agustus 2021

Padahal, menurut Slamet, dalam penanganan Covid-19 juga diperlukan upaya kuratif. Selain langkah preventif dan promotif.

Upaya kuratif tujuannya mencegah orang sakit menjadi meninggal atau cacat itu.

Sehingga, dibutuhkan kesiapan untuk perawatan pasien Covid-19, termasuk pembiayaan rumah sakit.

Baca Juga: Tertangkap Kamera, Begini Momen Haru Anak Putri Anne Pegang Erat Foto Arya Saloka Saat Kangen

"SDM kesehatan harus cukup, obat-obatan, oksigen, alat kesehatan juga harus cukup."

"Bed harus cukup dan yang keempat pembiayaannya juga harus cukup," papar Slamet.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Warta Kota