Find Us On Social Media :

Hot News! Ibukota Kabul Makin Keos, ISIS Mendadak Ganggu Proses Evakuasi Warga Afganistan, Diduga Bakal Rebut Ladang Kekuasaan Taliban

Foto Taliban muda viral di media sosial gegara mengenakan outfit kekinian. Harganya bisa borong 20 kamera mirrorless Canon.

Gridhot.ID - Kondisi Afganistan dikabarkan bertambah rumit.

Dikabarkan dari Intisari-Online, setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, pesawat-pesawat militer datang untuk melakukan evakuasi.

Salah satunya pesawat-pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang datang untuk mengevakuasi pasukan militer dan warga Afghanistan lainnya.

Sayangnya, setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban tidak mudah untuk melakukan evakuasi.

Baca Juga: Dulu Dipecat Ahmad Dhani, Inilah Sosok Wong Aksan, Eks Drummer Dewa 19 yang Pernah Nolak Gabung Band Scorpions Asal Jerman, Alasannya Mengejutkan

Selain itu, pasukan militer AS yang bertugas mengevakuasi mendatang musuh tambahan.

Kali ini ISIS, kelompok terorisme, mendadak muncul dan mengganggu evakuasi.

Kelompok terorisme itu sendiri memang ada di Afghanistan dan dikenal sebagai ISIS-K.

Militan ISIS sendiri telah memerangi Taliban selama enam tahun terakhir ketika mereka berusaha untuk mencaplok negara Afghanistan setelah runtuhnya di Suriah dan Irak.

Baca Juga: Tersulut Emosi Dikatai Gagal Nikah dengan Adit Jayusman Gara-gara Mahar, Ayu Ting Ting Pilih Bongkar Alasan Sesungguhnya, Sang Biduan Akui Beruntung Soal Hal Ini

Taliban Eksekusi Mantan Pentolan ISIS Asia Selatan

Taliban dikabarkan telah mengeksekusi mantan pemimpin ISIS Asia Selatan, Omar Khorasani.

The Wall Street Journal mewartakan, Taliban mengeksekusi Khorasani setelah sebelumnya ditahan oleh pemerintah Afghanistan yang digulingkan.

Menurut laporan, Khorasani dibunuh di penjara Pul-e-Charkhi di Kabul sebagaimana dilansir The Week, Kamis (19/8/2021).

Khorasani, juga dikenal sebagai Mawlawi Ziya ul-Haq, sebelumnya ditangkap oleh pasukan keamanan Afghanistan dalam sebuah operasi pada Mei 2020.

Baca Juga: Awan Hitam Kemenangan Taliban, Pejabat Amerika Serikat Cium Kebangkitan ISIS yang Diduga Bakal Serang Bandara Kabul, Strategi Ini Dibuat untuk Jaga-jaga

Dia sempat memimpin operasi ISIS di Asia Selatan namun kemudian jabatannya dicopot dan diganti.

Pengganti Khorasani, Shahab al-Muhajir, ditunjuk pada Juni 2020, menurut laporan tim pemantau PBB untuk Komite sanksi ISIS dan Al Qaeda.

Pada 21 Juli, tim PBB dalam laporannya yang ke-28 memperingatkan bahwa ISIS telah berusaha merekrut para milisi Taliban.

Di sisi lain, Taliban dan ISIS telah bentrok berkali-kali di Afghanistan sejak 2015.

Baca Juga: Trik Jawab Soal TIU SKD CPNS 2021 Tentang Jarak, Kecepatan dan Waktu, Ingat Rumus Jokowi, Berikut Kisi-kisi dan Pembahasannya

Apakah berpengaruh ke ISIS dan afiliasinya di Indonesia?

Melansir Kompas.com, kebangkitan Taliban diprediksi tidak memiliki pengaruh langsung terhadap potensi meningkatnya gerakan dari kelompok ISIS dan afiliasinya di Indonesia.

Pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP) Taufik Andrie mengatakan, hal itu disebabkan terjadi kompetisi kekuasaan antara ISIS dan Taliban.

Contohnya, ujar Taufik, Gerakan ISIS di Asia Selatan tidak diterima oleh Taliban.

Baca Juga: Bakal Ditempatkan di Dua Wilayah Rawan, Begini Penampakan KRI Golok 688, Kapal Siluman Canggih TNI AL yang Bakal Bikin Musuh Kocar-kacir

"Kelompok ISIS itu karena naluri kekuasaan dan ekspansi mereka dalam wilayah itu sama besarnya dengan Taliban jadi mereka malah kompetisi."

"Mereka secara kutub ideologis berseberangan," kata Taufik.

Untuk itu, Taufik melihat, hingga kini belum ada potensi ancaman teror di Indonesia akibat kebangkitan Taliban, terutama berasal dari JI.(*)

Baca Juga: Sifat Busuk Taliban Mulai Nampak, Para Militan Ingkar Janji dan Tembak Mati Kepala Kepolisian Afghanistan dengan Sadis, Begini Kronologinya