GridHot.ID -Taliban telah mengambil alih Kabul dan pemerintahan Afghanistan pada Minggu (15/8/2021).
Terkait pengambilalihan itu, melansir Kompas.com, pasukan elite Afghanistan berjanji akan menumpas habis Taliban.
Pernyataan itu muncul setelah pemerintahan yang tersisa menghimpun kekuatan di Lembah Panjshir, sekitar 128 km dari Kabul.
Panjshir adalah satu-satunya tempat yang belum dikuasai pemberontak, setelah mereka merebut ibu kota akhir pekan lalu.
Adalah Wakil Presiden Amirullah Saleh yang menyerukan konsentrasi pasukan di Panjshir, setelah mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin sah.
Saleh menggantikan Presiden Ashraf Ghani yang mencari perlindungan di Uni Emirat Arab setelah Taliban menguasai Kabul.
"Bergabunglah bersama kelompok perlawanan. Saya tidak akan pernah, sama sekali tunduk kepada teroris Taliban," tegasnya di Twitter.
Di sisi lain, kelompok Taliban baru-baru ini telah memamerkan Pasukan Khusus di media sosial.
Melansir Serambinews.com, satu kelompok tentara dengan seragam baru yang dilengkapi dengan peralatan senjata Amerika Serikat (AS).
Tampilan itu sangat kontras dengan citra pemberontak Afghanistan yang biasanya.
Dilansir AFP, Rabu (25/8/2021), gambar dan video pejuang di unit yang disebut "Badri 313" telah diposting online untuk tujuan propaganda.
Untuk menggarisbawahi bagaimana Taliban memiliki orang-orang yang lebih lengkap dan terlatih daripada di masa lalu, kata para ahli.
Para prajurit ditampilkan dalam seragam, sepatu bot, balaclava, dan pelindung tubuh yang serupa dengan yang dikenakan oleh pasukan khusus di seluruh dunia.
Tidak seperti shalwar kameez, sorban, dan sandal dari pejuang tradisional Taliban.
Alih-alih senapan Kalashnikov rancangan Rusia yang sudah usang disampirkan di bahu mereka, orang-orang Badri 313 memegang senapan baru buatan AS. Seperti senjata M4, kadang-kadang dengan kacamata night-vision dan gunsights canggih.
"Badri 313 kemungkinan mewakili beberapa pejuang yang paling terlatih dan diperlengkapi di dalam Taliban secara lebih luas. Meskipun ada tingkat sensasi dalam liputan propaganda unit oleh kelompok itu," kata Matt Henman dari konsultan pertahanan Janes.
Seorang ahli senjata Barat yang menulis secara anonim di Twitter dengan nama samaran Calibre Obscura mengatakan unit itu tidak akan cocok untuk pasukan khusus Barat atau India atau Pakistan.
"Tapi lebih efektif daripada Taliban normal dan tentu saja lebih dari standar pasukan tentara nasional Afghanistan beberapa minggu lalu," katanya.
Dinamakan setelah pertempuran Badar 1.400 tahun yang lalu, ketika Nabi Muhammad mengalahkan musuh-musuhnya hanya dengan 313 tentara.
Tetapi, unit Taliban dapat berjumlah hingga beberapa ribu orang, kata para ahli.
Jumlah peralatan yang mereka miliki tidak jelas.
Tetapi beberapa gambar online menunjukkan pejuang Taliban yang gembira berpose dengan Humvee lapis baja.
Kemudian, pesawat dan senjata yang ditinggalkan oleh tentara nasional Afghanistan yang dipersenjatai AS.
Para ahli mengatakan peralatan paling canggih, terutama helikopter, akan sulit dioperasikan dan hampir tidak mungkin dirawat.
"Tentu saja ada tingkat propaganda," kata Bill Roggio, redaktur pelaksana Long War Journal yang berbasis di AS.
"Tetapi kami melihat selama serangan terakhir sejak Mei bahwa pasukan khusus Taliban sangat penting dalam mengambil alih Afghanistan," jelasnya.
"Ketika mereka mulai menyerbu pasukan Afghanistan, mereka secara progresif mengintegrasikan pasokan Barat," ujarnya.
"AS pada dasarnya juga mempersenjatai tentara Taliban," tambahnya.
Pada hari-hari sebelumnya, unit tersebut bertanggung jawab atas keamanan di luar bandara internasional Kabul.
Sehingga, hampir berhadapan langsung dengan pasukan Amerika Serikat yang mengawasi pengangkutan udara ribuan warga sipil.
Dalam sebuah posting media sosial, pasukan Badri 313 mengejek rekan-rekan AS mereka dengan menciptakan kembali gambar terkenal tentara Amerika yang mengangkat Bintang dan Garis di pulau Iwo Jima pada tahun 1945.
Para tokoh Taliban berseragam terlihat mengibarkan bendera hitam-putih mereka.
Badri 313 juga dipandang mendapat manfaat dari pelatihan jaringan Haqqani, satu kelompok militan paling kejam dan paling ditakuti di Afghanistan yang bertanggung jawab atas beberapa serangan bunuh diri terhadap sasaran sipil. Sebagian besar berbasis di Afghanistan timur.
Dengan pangkalan yang diduga melintasi perbatasan di barat laut Pakistan. Kelompok itu menjadi lebih terlihat dalam kepemimpinan Taliban dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka juga telah lama dicurigai memiliki hubungan dengan militer Pakistan.
Laksamana AS Mike Mullen menggambarkan mereka sebagai lengan sesungguhnya dari intelijen Islamabad pada tahun 2011.
Pakistan menyangkal tuduhan tersebut.
"Ada kemungkinan besar Pakistan telah memberikan setidaknya sisa pelatihan untuk unit tersebut," kata Henman dari Janes, yang mengkhususkan diri dalam terorisme dan pemberontakan.
Gilles Dorronsoro, seorang ahli Afghanistan di Universitas Sorbonne di Paris, mengatakan munculnya komando baru Taliban adalah bagian dari tren yang lebih besar.
"Kami telah melihat profesionalisasi Taliban yang luar biasa sejak pertengahan tahun 2000-an," katanya.
"Perang yang mereka perjuangkan tidak sama dengan perang yang dilakukan orang tua mereka melawan Soviet," ujarnya.
"Mereka telah belajar dari lapangan dan secara teknis, mereka sangat bagus,” tambahnya.
(*)