Gridhot.ID -KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua terlatih karena ada pecatan TNI AD yang bergabung.
Ia adalahSenatSoll (25), mantananggota TNI yang membelot dan bergabung dengan KKB Papua.
Namun, Satgas Nemangkawi berhasil menangkap SenatSollpada Kamis (2/9/2021) pukul 05.00 WIT.
Saat ditangkap, Senat berusaha menyerang aparat dengan menggunakan sebuah kapak sehingga aparat harus melumpuhkannya.
"Saat ditangkap, SenatSoll sempat melawan sehingga anggota terpaksa menembak dan terkena kaki bagian kanan," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Kamis (2/9/2021) dikutip dari Antara.
Saat ini, SenatSoll alias Ananias Yaluka sudah diamankan dan mendapat perawatan di RSUD Dekai.
Posisi Senat dalam KKB Yahukimo, terang Faisal, merupakan salah satu dari tiga orang yang ditokohkan.
Dua orang lainnya adalah Tendius Gwijangge dan Temianus Magayang. Sedangkan untuk peran Senat dalam kelompok tersebut belum diketahui.
Dijelaskan, saat masih tergabung dengan TNI AD, Senat terlibat kasus jual beli amunisi sebanyak 155 butir pada 2018.
Senat lalu dipecat dari TNI pada 2019 sesuai Putusan Mahkamah Militer III Jayapura terkait jual beli amunisi dan senjata api di Kabupaten Mimika.
Saat itu, Senat tercatat sebagai prajurit TNI AD yang berdinas di Yonif 754/ENK dengan pangkat terakhir Prada.
Diberitakan Kompas.com, Senat dinyatakan bersalah dan dipecat dari dinas militer karena terbukti melakukan tindak pidana Desersi dalam waktu damai.
Senat dalam hal ini melakukan ketidakhadiran dinas tanpa izin dalam waktu lebih dari 30 hari secara berturut-turut.
Hal itu diduga dilakukannya saat hendak ditangkap pada 10 September 2018 karena terlibat penjualan amunisi. Dia tak kooperatif dan malah melarikan diri ke hutan.
Kelompok Senat Soll diketahui pernah melakukan sejumlah penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya aparat.
Diduga kuat dalang pembunuhan staf KPUD Yahukimo
Senat bersama kelompoknya disebut terlibat dalam kasus pembunuhan di Dekai pada tanggal 11, 20, dan 26 Agustus 2020.
Adapun salah satu korban pembunuhan Senat cs adalah, Hendry Jovinski yang merupakan Staf KPUD Yahukimo.
Setelah kejadian tersebut, polisi menerbitkan status DPO terhadap pelaku atas nama Ananias Yalak alias Senat Soll.
Menurut Kapolda Papua saat itu, Inspektur Jenderal (sekarang Komjen) Paulus Waterpauw, ada dugaan Senat membunuh korban karena frustrasi terhadap pemecatannya.
Berkomplot membakar ATM di Distrik Dekai
Sebulan setelah kasus tersebut, polisi berhasil mengamankan terduga pelaku bernama Arief Sonyap alias Koroway.
Arief diamankan saat acara bakti sosial di Sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Tak hanya dalam kasus itu saja. Senat dan Arief sempat berkomplot dalam kasus pembakaran ATM di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada 30 November 2019.
Polda Papua juga masih mengusut dugaan keterlibatan kelompok Senat dalam kasus yang menewaskan dua anggota TNI Yonif Linud 432 Kostrad di Dekai.
Karena selain menewaskan dua prajurit TNI, kelompok Senat juga membawa kabur dua pucuk senjata api organik beserta amunisinya.
(*)