Malaysia dengan begitu akan menyalip dua negara, Irak dan Belanda, dan menduduki peringkat ke-21 di antara negara-negara dengan total kumulatif kasus Covid-19 terbanyak, bergabung dengan 20 negara lain dengan lebih dari dua juta kasus Covid-19.
Tanggapan pandemi pemerintah Malaysia telah dikritik habis-habisan.
Otoritas kesehatan negara itu terus melaporkan lima digit kasus harian dalam dua bulan terakhir.
Direktur jenderal kesehatan Malaysia Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah, sebelumnya berjanji kasus akan stabil pada pertengahan Agustus.
Tapi sekarang, Abdullah mendapat banyak sorotan atas sejumlah keputusan yang dinilai belum dapat mengurangi jumlah kasus secara signifikan, termasuk soal dukungannya pada kebijakan lockdown ketat Malaysia.
Dia menolak untuk menerima panggilan untuk mengundurkan diri.
Lim mengaku telah lama meminta pemerintah Malaysia menjauhkan diri dari kepercayaan buta pada "penguncian total", dan membuka bisnis sesuai dengan tujuan "hidup bersama Covid" alih-alih strategi "nol Covid".
Sebagai gantinya, dia mengajukan adanya pembatasan yang ditargetkan (parsial).
“Ini adalah keburukan yang harus kita atasi karena ini adalah angka yang tak terbayangkan bagi Malaysia ketika pandemi Covid-19 dimulai 20 bulan lalu,” pungkas Lim.
(*)