Dokter Tirta Bongkar Sempat Dapat Titipan Pribadi dari Ketua KPI Sebelum Bertemu Deddy Corbuzier, Ini Permohonan Agung Suprio yang Ditolak Mentah-mentah Sang Influencer

Senin, 06 September 2021 | 14:42
Youtube/Hotman Paris Show dan Instagram/Dokter Tirta Hudi

Agung Suprio, ketua KPI dan Dokter Tirta

Gridhot.ID - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kini sedang mendapat sorotan tajam.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews sebelumnya, hal ini berkaitan dengan viralnya pengakuan salah satu pegawai KPI Pusat yang mendapatkan tindakan bullying dan pelecehan seksual dari rekan kerjanya.

Hal ini tentu saja ikut dibahas Dedy Corbuzier dan Dokter Tirta yang merupakan teman dari Agung Suprio, ketua KPI.

Baca Juga: Negara Berkembang Harus Makin Waspada, Perubahan Iklim Bikin Bencana di Dunia Meningkat hingga 6 Kali Lipat, Bagaimana Indonesia?

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, dokter influencer, dokter Tirta menyarankan ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mundur dari jabatannya.

Saran ini diberikan oleh dokter Tirta seiring dengan kemunculan press rilis berisi pengakuan pegawai KPI yang mengaku dilecehkan oleh seniornya.

"Harusnya ketuanya secara wibawa, mundur," ucap dokter Tirta sebagaimana dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Senin (6/9/2021).

Baca Juga: Mulut Julidnya Jadi Biang Kerok, Ejekan Ayu Ting Ting ke Nassar Bikin Perang Dingin Hingga Debat Panjang, Mantan Muzdalifah Sampai Lontarkan Ini ke Janda Enji

Dokter Tirta telah mencoba mencari kebenaran soal pengakuan korban yang mengaku dilecehkan oleh sesama pegawai di KPI.

Diketahui, dokter Tirta memang kenal dekat dengan Ketua KPI.

Namun, ketika mencoba menanyakan perhial kemunculan press rilis berisi pengakuan korban, dokter Tirta justru dimintai bantuan oleh Ketua KPI.

"Jadi Ketua KPI sebelum saya ketemu om Deddy tuh japri om Deddy, japri saya juga, untuk membantu nge-up press rilisnya, loh ngapain itu kan instansi elu," kata dokter Tirta.

"Kita kan cuma bertanya bener apa enggak, karena ni kalo terjadi pelecehan di instansi kerja nggak bener bos," lanjut dia.

Baca Juga: Berjalan Santai Lewati Meja Resepsionis, Gerak-gerik Pelaku Pembunuh Perempuan di Hotel Cilandak Terekam CCTV, Kepergok Jinjing Benda Ini Saat Tinggalkan TKP

Terlebih, KPI sendiri adalah instansi yang bertanggung jawab mengatur siaran bebas pornografi untuk masyarakat.

"Kerjanya menyensor pornografi, tapi malah terjadi pelecehan di instansi nya," ucap dokter Tirta.

Usulan untuk Ketua KPI agar mundur dari jabatannya dianggap oleh dokter Tirta sebagai salah satu cara untuk memupuk kepercayaan masyarakat terhadap instansi.

Dokter Tirta mengumpamakan, jika terjadi pelecehan terhadap pegawai di perusahaanya, Shoe and Care, ia akan mundur.

Baca Juga: Disebut Masih Tinggal Serumah hingga Lakukan Hal Ini Bareng, Kenang Mirdad Akui Tak KDRT Tyna Kanna hingga Singgung Soal Kesalahan Fatal

Sebab, jika tidak mundur, maka masyarakat akan menganggap perusahaanya sebagai sarang pelecehan.

"Logikanya, sebagai CEO, untuk menjaga trust customer ke company saya, saya mundur," kata dokter Tirta.

"Kalau enggak, maka customer akan menilai Shoe and Care sarang pelecehan karena owner-nya melindungi. Saya mundur, pegawai yang terkait mundur, lalu dilibas, ganti semua," lanjut dokter Tirta.

Baca Juga: Asyik Duduk Bareng Nagita Slavina Jam 2 Dinihari, Sensen Asisten Raffi Ahmad Kelabakan Rugi Puluhan Juta dalam Semalam, Ternyata Gara-gara Hal Ini

Dokter Tirta menyarankan agar Ketua KPI selaku pejabat tertinggi dalam instansi yang diduga menjadi sarang pelecehan itu juga memberikan klarifikasi sebelum mundur.

"Makannya lebih baik ketuanya harus klarifikasi, sekaligus lebih baik cari aman aja, mundur aja, mundur dan secara wibawa," kata dia.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribunnews