Tuduh Peringatan Tiongkok ke Kapal Penghancurnya Adalah Palsu, Armada ke-7 Angkatan Laut AS Bocorkan Strategi Licik China Main Klaim Batas Maritim

Sabtu, 11 September 2021 | 06:42
US Navy

Pentagon AS mengecam hukum maritim China yang meminta kapal asing melapor saat melewati Laut China Selatan.

Gridhot.ID- Baru-baru inikapal perusak AS berlayar di dekat Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.

China mengatakan langkah AS itu sebagai melanggar undang-undang maritim baru China.

Dilansir dari Kontan.co.id, Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tuduhan pemerintah China bahwa kapal itu masuk tanpa izin adalah “palsu.”

Baca Juga: Senjata Anggota KKB Papua Lamek Taplo Tercetak Buatan Amerika Serikat, TNI Bongkar Fakta Mengejutkan Asal Muasalnya

Kapal itu kemudian "diperingatkan" oleh pasukan angkatan laut China.

Dalam sebuah pernyataan, China mengatakan: “Angkatan laut dan udara dari Komando Teater Selatan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) melakukan pelacakan dan pemantauan seluruh proses kapal perusak AS dan memperingatkannya.”

Armada ke-7 Angkatan Laut AS menyerang balik ke China, mengklaim pernyataan itu salah.

Mereka mengatakan: "USS Benfold melakukan operasi kebebasan navigasi ini sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan untuk melakukan operasi normal di perairan internasional."

Baca Juga: Putus Sekolah Sejak Kelas 2 SMP, Celine Evangelista Bongkar Fakta Dirinya Tak Pernah SMA, Ini Alasannya

“Di bawah hukum internasional sebagaimana tercermin dalam Konvensi Hukum Laut, fitur-fitur seperti Mischief Reef yang tenggelam saat air pasang di negara yang terbentuk secara alami tidak berhak atas laut teritorial.

"Upaya reklamasi tanah, instalasi, dan struktur yang dibangun di atas Mischief Reef tidak mengubah karakterisasi ini di bawah hukum internasional."

Pada tahun 2017 dilaporkan China membangun beberapa instalasi militer di Kepulauan Spratly termasuk di Mischief Reef.

Baca Juga: Baru Hirup Udara Segar Usai Tsunami Covid-19, India Kembali Ketar-ketir Kedatangan Wabah Virus Baru, Bawa Efek Lebih Mematikan dari Corona

Beijing mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya yang menyebabkan ketegangan di antara beberapa negara di kawasan itu.

Kapal perang angkatan laut AS sering berlayar melewati pulau-pulau yang disengketakan, menuai kritik keras dari China.

Menurut South China Sea Strategic Situations Probing Initiative (SCSPI), sebuah layanan pengumpulan intelijen terbuka di Laut China Selatan, kapal induk AS USS Carl Vinson memasuki wilayah itu melalui saluran Bashi pada hari Senin.

Ketegangan meningkat sejak undang-undang maritim baru diperkenalkan oleh China yang menyatakan setiap kapal asing yang memasuki perairan harus memberi tahu Beijing.

Baca Juga: Punya Utang Rp 597 Juta, Intip Daftar Lengkap Harta Kekayaan Jokowi Selama Wabah Covid-19 Menyerang, Motor Cuma Satu Harganya Rp 2,5 Juta

Kapal telah diminta untuk melaporkan rincian kargo mereka jika mereka membawa bahan radioaktif, minyak curah, bahan kimia.

Melansir Express.co.uk, Jumat (10/9/2021), China dilaporkan telah berusaha untuk merebut sebuah pulau di Laut China Selatan di tengah meningkatnya kehadiran angkatan laut AS di wilayah tersebut.

Angkatan Laut China telah mengumumkan akan menutup wilayah laut di sebelah barat semenanjung Leizhou untuk memulai "latihan tembakan langsung" pada hari Kamis dan Jumat.

Angkatan laut Komando Teater Selatan China mengambil bagian dalam latihan pendaratan amfibi, Rabu.(*)

Baca Juga: Dulu Sempat Ragukan Anak Ayu Ting Ting Hingga Minta Tes DNA, Kini Enji Baskoro Sudah Siapkan Warisan untuk Masa Depan Bilqis Jika Sang Mantan Mau Penuhi Ini

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Reuters, Kontan.co.id