Gridhot.ID - Nama Suhaidi Jamaan atau lebih dikenal dengan nama Adi kini sedang ramai disoroti publik.
Lord Adi merupakan juara tiga MasterChef Indonesia season 8.
Setelah acara MasterChef Indonesia season 8 berakhir, Lord Adi mengaku tak tahu soal rencana hidupnya ke depannya.
Dilansir dari tribunseleb, mengungkapkan pernah diminta oleh Chef Juna untuk menjadi juri dan menggantikannya.
Lantaran koki bernama lengkap Juna Rorimpandey itu disebut akan pensiun menjadi juri.
"Chef Juna pernah juga request 'kan, 'kenapa nggak kamu aja gantikan saya', dia mau retired," tuturnya.
Namun Lord Adi menolak, karena merasa belum layak menjadi juri di ajang pencarian bakat memasak itu.
Baca Juga: Jokowi Pastikan Masyarakat Bakal Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Bagaimana Skemanya?
Bahkan ia berseloroh, takut karier Chef Juna redup apabila digantikan olehnya.
"Ya tapi saya bilang kepada dia I'm not ready yet, saya belum siap." kata Adi, dikutip dari YouTube AH, Senin (13/9/2021).
"Karena kalau saya jadi juri sekarang, pasti Chef Juna hilang terus nanti," terang Lord Adi.
Meski begitu, pada Atta Halilintar dan Aurel, Lord Adi blak-blakan sempat dibuat sakit hati oleh para juri.
Semua itu bermula ketika dirinya mengatakan paling jago memasak di galeri MasterChef Indonesia season 8.
Akan tetapi ketiga juri meledeknya, karena merasa sangat hebat tapi tidak pernah menang.
Seolah tak putus asa, justru Lord Adi menjadikan ledekan tersebut sebagai acuan untuk pembuktian.
"Waktu itu, karena 'kan saya pernah bilang saya ini jago masak pada semua juri."
"Jadi mereka itu selalu meledek saya 'bilang jago tapi sekalipun nggak pernah menang'," tambahnya.
Lanjut, Lord Adi menerangkan memang pernah merasa marah atau emosi selama di galeri MasterChef.
Namun ia melampiaskan semua itu melalui masakan yang dihidangkan dengan memuaskan juri.
"Kalau saya marah atau emosi, saya lebih ingin membuktikan I can do dan itu terbukti," jelas Lord Adi.
Tak sampai di situ, ketika sebelum sampai Top 10, Lord Adi mengaku makananya tak pernah enak.
"Yang dari Top 18 awal-awal memang masakan saya nggak pernah enak," ungkap Lord Adi.
"Dalam waktu Top 18 sampai Top 10 itu, juri itu selalu meledek, memberikan wajah yang 'apaan sih'."
"I don't know itu beneran atau becanda, tapi wajahnya serius kayanya," imbuhnya.
Pria kelahiran 2 September itu menerangkan, selalu masak dua macam makanan selama berkompetisi.
Akan tetapi yang satu untuk ia makan sendiri dan rasanya menurutnya memuaskan.
Sedangkan satu lagi disajikan pada para juri, ternyata di bawah ekspektasi juri.
Lord Adi kemudian mengatakan sebenarnya yang dibutuhkannya adalah terus berlatih.
Ternyata ini terbukti sejak berada di 6 besar, makananya selalu mendapat pujian dari juri.
Bahkan Lord Adi hampir selalu memenangkan tantangan yang diberikan juri hingga Top 3.
"Saya itu masak always dua macam, satu di-serving satu saya coba," lanjut Lord Adi.
"Yang saya coba enak, yang diberikan ke juri itu yang nggak enak."
"Karena itu saya butuh waktu untuk practice," pungkasnya.(*)