Gridhot.ID - Ivan Gunawan memang kini sedang menjadi sorotan.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID sebelumnya, Ivan Gunawan diketahui berhasil memenangkan Rp 500 juta dari Deddy Corbuzier setelah sukses menjalani diet ketat.
Uang tersebut langsung dipakai seluruhnya untuk keperluan membangun masjid di Garut.
Garut tak hanya menjadi tempat Ivan Gunawan membangun masjidnya namun juga ada pabrik uangnya yang berada di sana.
Selain menjadi desainer, Ivan Gunawan juga aktif berbisnis kuliner.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, salah satu bisnisnya yang populer adalah makanan bernama Baso Aci Mak Igun.
Siapa sangka, baso aci tersebut dibuat di Garut.
Kisah awal mula Ivan Gunawan memiliki pabrik baso sempat diceritakan dalam video di channel Youtube-nya.
Host ternama yang akrab disapa Igun itu mengatakan, partner bisnisnya di Garut bernama Agus Rubini (44).
Rupanya, Agus adalah saudara dari sopir pribadi Igun.
Sebelumnya, Agus sempat berbisnis baso aci di Garut.
Namun karena pandemi dan persaingan yang semakin ketat, bisnis milik Agus bangkrut.
Hingga suatu ketika, sopir pribadi Igun membawa baso aci buatan Agus.
"Secara enggak sengaja, sopir aku kasih coba ke aku, (dia bilang), 'mas cobain mas, saudara aku bikin bakso aci'. Nah, abis itu, abis aku cobain, rasanya enak banget," ujar Igun, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (16/9/2021).
Setelah itu, Igun langsung mengembangkan baso aci tersebut.
Ia dan Agus beserta tim mengolah kemasan hingga varian rasa baso aci tersebut.
"Abis dari situ aku develop lagi, aku olah lagi, kemasan aku olah, rasa aku olah," ujarnya.
Dalam video, Igun pun mengajak beberapa rekannya untuk berkunjung ke pabrik baso acinya itu.
Pabriknya masih berbentuk sebuah rumah.
Igun mengatakan, pabrik rumahan itu mempekerjakan warga setempat.
"Jadi, kalau kalian makan Bakso Mak Igun, kenapa kebersihan terjaga. Mereka semua sudah bersih, dan sudah divaksin," ujarnya.
Kini, sudah kurang lebih setahun bisnis Baso Aci Mak Igun berjalan.
Menurut data dari Agus, pabriknya sudah memproduksi lebih dari 100 pack Baso Aci.
Sejumlah makanan yang sudah diproduksi itu dikirimkan ke Jakarta untuk kemudian dipasarkan.
"Kita bentar lagi mau keluar camilan. Ada camilan-camilan. Jadi, di sini, setiap kemasannya ada tanggal expired-nya," kata Igun.
(*)