Jatuh Tumbang Temui Ajal Tertembus Peluru Satgas Pamtas 403/WP, Jasad Komandan Operasi KKB Elly Bidana Dibawa Kabur Pasukannya

Sabtu, 18 September 2021 | 14:13
Facebook TheTpnpb OpmNews dan Ist

Komandan KKB Papua tewas dalam baku tembak di Distrik Kiwirok

GridHot.ID - Prajurit TNI berhasil menembak mati satu anggota KKB Papua pimpinan Lamek Taplo.

Melansir Sosok.id, dalam kontak senjata yang melibatkan Satgas Yonif 403/WP itu juga menyebabkan dua anggota KKB Papua pimpinan Lamek Taplo terluka.

Menurut dia, aparat keamanan gabungan terus mengejar KKB Papua yang melakukan aksi kriminal bersenjata di Kiwirok.

Baca Juga: Dokter Ditendang ke Jurang dan Para Perawat Ditusuk Juga Hampir Dibakar Hidup-hidup, Nakes Kisahkan Detik-detik Kejamnya KKB Papua Saat Serang Puskesmas Kiwirok

Sebelumnya, kontak senjata antara personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.

Akibat kejadian yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.

Dilansir dari Serambinews.com, salah satu pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata tewas ditembak aparat.

Baca Juga: Tewas Diterjang Peluru Satgas Yonif 403/WP, Inilah Sosok Elly Bidana Komandan Batalyon KKB Papua, Lamek Taplo Umumkan Berita Kematian

Salah satu pentolan penyerangan sejumlah kantor di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua akhirnya menemui ajalnya.

Ia terlibat dalam penyerangan sejumlah kantor di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua baru-baru ini.

Baca Juga: Nyawa Komandan Batalyon KKB Melayang, Elly Bidana Tewas dalam Baku Tembak dengan TNI di Distrik Kiwirok, 1 Satgas Yonif 403/WP Terluka

Elly Bidana (35) yang disebut-sebut menjadi pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang warga sipil di sebuah puskesmas tewas ditembak setelah kontak tembak dengan TNI-Polri.

Ia dikabarkan tewas di Distrik Kiriwok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (13/9/2021).

Elly adalah Komandan Operasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum-Kupel.

Baca Juga: Satu Nakes Masih Hilang, Begini Situasi Terkini Distrik Kiwirok Pasca Serangan KKB Lamek Taplo, Kodam 751 Cenderawasih Turunkan 1 Pleton Pasukan

Namun jasad Elly Bidana dibawa kabur oleh pasukannya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan Elly Bidana dikabarkan tewas dalam kontak tersebut, hanya saja jenazah Elly Bidana dibawa kabur pasukannya.

"Personel gabungan berhasil menembak mati satu anggota KKB dan dua lainnya terluka".

Baca Juga: Jatuh di Wilayah Markas KKB Papua Pimpinan Zakius, Penampakan Puing Pesawat Rimbun Air Bikin Syok, 3 Kru Ditemukan Meninggal Dunia

"Anggota KKB yang meninggal dunia bernama Elly M Bidana yang mengklaim diri sebagai Komandan Operasi KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo," kata Kamal melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com,Jumat (17/9/2021).

Melalui rilis pers itu, Kamal menjelaskan peristiwa bakutembak berlangsung saat tim gabungan TNI dan polisi melakukan penyisiran di Distrik Kiriwok.

Baca Juga: 4 Jam Baku Tembak dengan TNI Hingga Prada Ansar Terluka, Inilah Rekam Kejahatan KKB Lamek Taplo, Teror Semakin Brutal Usai Anak Buahnya Ditangkap

KKB pimpinan Lamek Taplo yang masih bergerilya di sekitar lokasi tersebut, melancarkan tembakan terhadap aparat keamanan.

Lanjut dia, lalu dibalas aparat gabungan hingga bakutembak pecah.

"Aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran dan pengamanan untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas oleh KKB di Distrik Kiriwok," ujarnya.

Baca Juga: Dipimpin Lamek Taplo, KKB Papua Bakar Truk dan Alat Berat Milik BUMN di Pegunungan Bintang, Jubir OPM Sebby Sambom: Aksi Ini Peringatan!

Sementara, situasi keamanan di Distrik Kiwirok berangsur kondusif.

Disayangkan pelayanan publik sementara ini terkendala pasca pembakaran fasilitas umum oleh KKB.

Sekadar diketahui, Kabupaten Pegunungan Bintang terdiri dari 34 distrik dengan total luas wilayah 15.863 Km persegi, dan memiliki enam pos polisi.

Baca Juga: Senjata Anggota KKB Papua Lamek Taplo Tercetak Buatan Amerika Serikat, TNI Bongkar Fakta Mengejutkan Asal Muasalnya

Sejak Senin (13/9/2021), KKB melakukan aksi kekerasan di dua distrik di Kabupataen Pegunungan Bintang.

Antara lain pembakaran dan kekerasan di Distrik Kiwirok, dan pada Selasa (14/9/2021) di Distrik Okhika.

Baca Juga: Berhasil Dilumpuhkan Satgas Newangkawi, Mantan Anggota TNI Senat Soll Masih Jalani Perawatan, Berikut Jejak Kriminalnya dengan KKB di Tanah Papua

Seorang tenaga kesehatan bernama Gabriella gugur akibat serangan KKB, sementara satu mantri hingga kini belum ditemukan.

KKB Bakar Puskesmas di Kiwirok, Aniaya 4 Nakes dan Lukai 1 TNI, Dokter dan Suster Lompat ke Jurang

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah melakukan aksi teror terhadap warga sipil.

Kali ini, teror tersebut terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Baca Juga: Gerak-geriknya Sudah Dicurigai Masyarakat Kampung, 2 Anggota KKB Papua Diringkus TNI Beserta 5 Pucuk Senjata Api, Ini Identitas Pelaku

Dua tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Mereka hilang usai aksi pembakaran puskesmas dan rumah tenaga medis dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo pada Senin (14/9/2021).

SATGAS PAMTAS YONIF 403/WP
SATGAS PAMTAS YONIF 403/WP

KKB Papua membakar sejumlah fasilitas publik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (13/9/2021).

Selain merusak sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah dan bank, KKB juga tak segan-segan melukai warga sipil.

Baca Juga: Kecurigaan TNI Buahkan Hasil Nyata, Yonif Para Raider 501/BY Temukan Honai Persembunyian Senjata KKB Sabinus Waker, Begini Kronologinya

Sebanyak empat tenaga kesehatan terdiri atas seorang dokter dan tiga suster menjadi korban penganiayaan KKB.

Pada akhirnya, empat korban tersebut memilih melompat ke jurang saat puskesmas tempat mereka bekerja diserang oleh sekitar 50 orang KKB Papua.

Namun, sebelum memutuskan melompat ke jurang, keempat tenaga kesehatan itu sempat dianiaya oleh KKB.

Menurut Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, dari 4 tenaga kesehatan yang melompat ke jurang, 2 di antaranya sudah ditemukan.

Baca Juga: Tak Mau 4 Prajuritnya Gugur Sia-sia, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Janji Kejar KKB Papua Penyerang Posramil Kisor ke Manapun Mereka Bersembunyi, Tim Ini yang Bakal Diluncurkan

Kedua tenaga kesehatan yang ditemukan selamat itu adalah seorang dokter dan suster.

Saat ditemukan kondisi dokter tersebut sudah mengalami patah tangan.

Namun demikian, patah tangan tersebut bukan karena jatuh setelah melompat ke jurang, melainkan karena dipukul pakai besi oleh KKB sebelum ia melompat.

Baca Juga: Subuh-subuh Dengar Suara Orang Lari Diikuti Tembakan, Begini Kesaksian Perawat yang Rumahnya Mendadak Digedor Saat KKB Bunuh 4 Prajurit TNI

Sementara seorang suster yang juga ditemukan selamat mengalami luka karena sempat ditikam pakai belati sebelum nekat terjun ke jurang.

"Terus tadi pagi satu suster sudah ketemu, karena dia lompat ke jurang, dia ditikam pakai belati dari belakang," kata Cahyo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).

Cahyo menambahkan, sementara dua suster lainnya yang juga melompat ke jurang saat KKB menyerang hingga kini masih belum ditemukan.

"Jadi yang melompat itu ada empat, sudah ketemu dua, yang dua belum," ujar Cahyo.

Baca Juga: Ditembaki Saat Sembunyi di Bawah Arus Sungai, Pratu Iqbal Ceritakan Kengerian Saat Posramil Kisor Tiba-tiba Diserang 50 Anggota KKB Papua

Cahyo menuturkan, personel gabungan TNI-Polri yang berada di Kiwirok telah berusaha mencari kedua suster yang masih hilang itu.

Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil karena KKB masih terus mengganggu dengan melepaskan tembakan.

"Tadi pagi tim gabungan turun cari tapi mereka ditembaki dari arah bandara," kata Cahyo.

Baca Juga: Pimpinan DPR Minta Tindakan Keras di Kasus Penyerangan yang Buat 4 Anggota TNI Gugur, Mayjen I Nyoman Cantiasa Berjanji Bakal Lakukan Ini ke KKB Papua

Saat ini, sebanyak 10 tenaga kesehatan termasuk dokter puskemas telah mengamankan diri ke pos Yonif 403/WP di Kiwirok.

Mereka, kata dia, belum bisa memberikan keterangan akibat trauma yang dideritanya, termasuk tiga orang yang baru ditemukan.

Selain itu, aksi KKB Lamek Taplo di Kiwirok juga melukai anggota TNI yang bertugas di Pos Pamtas Yonif 403/WP.

Adalah Prada Ansar yang mengalami luka tembak di lengan kanan usai terlibat baku tembak dengan KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.

Baca Juga: 4 Prajurit TNI Gugur Diserang 50 Orang, Pangdam Kasuari Berjanji Akan Hancurkan KKB Papua, Ini Strateginya

Dandim 1715/Yahukimo Letkol Christian Irreuw mengatakan kontak senjata antara aparat TNI dan KKB berlangsung sekitar empat jam.

"Senin, pukul 09.00 hingga 13.15 WIT, di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB," kata Letkol Christian pada Senin (13/9/2021).

Menurut Letkol Christian, kelompok bersenjata yang terlibat baku tembak dengan TNI kali ini merupakan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo.

Baca Juga: Hot News! 50 Anggota KKB Serang Posramil Kisor di Papua Barat, 4 Prajurit TNI Gugur, Pangdam XVIII/Kasuari Langsung Terjunkan Pasukan

Selain melukai anggota TNI, kata Letkol Christian, KKB juga melakukan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga.

Fasilitas umum yang dibakar antara lain Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok.

Baca Juga: Ditangkap Satgas Nemangkawi, Pecatan TNI Senat Soll yang Membelot ke KKB Sempat Serang Aparat dengan Kapak, Ini Daftar Kejahatannya

(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Serambinews.com, Sosok.id