Baru Dilantik Jadi Kepsek, Guru Ini Kaget Bukan Main Sekolahnya Diduga Fiktif, Begini Jawaban BKD yang Bikin Terkejut

Kamis, 30 September 2021 | 11:42
istimewa/Instagram @azamwonggo

Viral kisah seorang guru dilantik sebagai kepala Sekolah, namun sekolah itu tidak ada atau fiktif.

GridHot.ID - Tanda tanya tentu memenuhi kepala akan kejadian berikut.

Pasalnya, melansir Bangkapos.com, viral kisah seorang guru dilantik sebagai kepala Sekolah, namun sekolah itu tidak ada atau fiktif.

Kisah seorang guru ini menjadi kepala sekolah ini menjadi viral di Media sosial.

Baca Juga: Amarahnya Tak Bisa Dibendung, Viral Video Ayah Pengantin Wanita Ini Mendadak Layangkan Tendangan ke Wajah Calon Menantu, Terungkap Hal Ini Jadi Penyebabnya

Berbagai pertanyaan muncul, kenapa Pemerintah tidak mengetahui bahwa sekolah yang akan dipimpin guru tersebut sama sekali tidak ada.

Dilansir dari Kompas.com, kisah tersebut dialami oleh RDBA, salah satu guru di Minahasa Utara yang dilantik menjadi kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecil Warukapas.

Usai pelantikan ternyata sekolah tempat RDBA bertugas tak ada. Hal itu diungkapkan oleh anak kandung RDBA, Azam Alfarizi Wonggo, di akun Instagram @azamwonggo.

Baca Juga: Belum Kelar Omongan Pedasnya ke Luna Maya yang Bikin Geger, Revi Mariska Kini Sebut Lesti Kejora Punya Muka yang Tua Seperti Ibu-ibu, Langsung Pamer Bandingkan Raut Wajah dan Umurnya Sendiri

"Yang menjadi masalah di sini, sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah Warukapas, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara. Sudah dikonfirmasi langsung ke Hukum Tua Desa Warukapas," tulis Azam Alfarizi Wonggo.

Saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Azam membenarkan bahwa postingan itu adalah miliknya.

Menurut Azam, setelah kejadian itu sang ibu dan keluarga protes. Pihak keluarga mencoba mencari penjelasan dari pihak terkait.

Tanggapan Dinas Pendidikan Minahasa Utara

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Utara Olfy Kalengkongan menjelaskan, pelantikan RDBA benar adanya.

Baca Juga: Lebih Muda 4 Tahun dari Mantan Istrinya, Pria yang Pernah Nikahi Artis Jebolan Sinetron Anak Langit Ini Sempat Viral Berkat Prestasinya yang Mentereng, Ternyata Ini Pekerjaannya yang Mengagumkan

Namun, soal status sekolah tempat bertugas RDBA, Olfy mengaku masih melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP).

"Barusan berkoordinasi dengan BKPP. Akan ditelaah dan direvisi," singkatnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu siang.

Sementara itu, menurut Azam, ibunya sempat mengonfirmasi ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Minahasa Utara.

Baca Juga: Viral Emak-emak 'Super' Penjual Gorengan di Magelang, kebal Minyak Panas hingga Gunakan Tangannya untuk Menggoreng, Berikut Kisahnya

Namun, RDBA mengaku menerima jawaban yang mengejutkan. BKD mengaku juga baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaannya.

Akibatnya, RGBA harus menunggu 2-3 bulan ke depan untuk pelantikan selanjutnya.

Puluhan tahun mengabdi

Azam membenarkan, dirinya memposting peristiwa yang dialami ibu kandungya itu di akun Instagramnya, @azamwonggo.

Hal itu, menurut Azam, sebagai langkah untuk membantu ibunya mendapatkan keadilan.

Baca Juga: Viral Wanita Tiba-tiba Melahirkan Padahal Menstruasi Teratur, Terungkap Ini yang Terjadi

"Kami keluarga menuntut keadilan, karena menurut kami ini adalah suatu penghinaan kepada seorang guru dan kami meminta kepada pemerintah untuk segera memproses pihak-pihak yang terkait dengan kejadian ini," ujar Azam dalam postingannya.

Menurutnya, sang ibu sudah berjuang dan mengabdikan sebagian besar hidupnya di dunia pendidikan.

Lalu, syarat sebagai kepala sekolah pun sudah dipenuhi ibunya. Di akun Instagramnya, Azam bahkan mengunggah suasana pelantikan ibunya itu.

Baca Juga: Bak Hilang Ditelan Bumi Setelah Dulu Viral Diusir Iis Dahlia Saat Audisi, Waode Sofia Kini Disoroti Atas Kondisinya Sekarang, Penampakan Rumahnya Jadi Perhatian

"Berbicara tentang syarat dan tanggung jawab, ibu saya sudah memenuhi syarat, ibu saya sudah berbakti selama 35 tahun dan lulusan Sarjana Golongan IV A/Pembina. Dan selalu mengajar di kelas enam selama 30 tahun lamanya, dan lima tahun di kelas satu," sebutnya.

Tuntut keadilan

Dalam akun Instagramnya, Azam menuliskan sebagai berikut:

Selamat Malam Warga Sulawesi Utara saya, Azam Alfarizi Wonggo. Sedikit cerita dari saya tentang ibu saya tadi malam.

Ceritanya Ibu saya ditelpon untuk mengikuti pelantikan sekaligus pengangkatan sumpah kepala sekolah baru di JG Center Minahasa Utara.

Pada malam itu (Senin 27 September 2021) Sebelum mendapat panggilan untuk dilantik, ibu saya diberitahukan untuk memasukkan berkas sebagai syarat untuk menjadi kepala sekolah.

Namun, sementara pelantikan berlangsung nama ibu saya dibaca sebagai kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas. Yang menjadi masalah di sini, sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah Warukapas kec. Dimembe, Kab. Minahasa Utara (sudah dikonfirmasi langsung ke Hukum Tua desa Warukapas).

Kemudian, tadi pagi (Selasa, 28 September-2021) ibu saya pergi ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah Minahasa Utara) untuk mengkonfirmasi hal tersebut, tetapi jawabannya sangat miris.

Mereka mengatakan bahwa mereka saja baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaanya. Dan lanjutnya, ibu saya harus menunggu 2-3 bulan kedepan untuk pelantikan selanjutnya.

Pertanyaannya "SIAPA YANG MENCIPTAKAN NAMA SEKOLAH TERSEBUT? ADA APA DENGAN PEMERINTAH? ADA APA DENGAN BKD? Berbicara tentang syarat dan tanggung jawab, ibu saya sudah memenuhi syarat, ibu saya sudah berbakti selama 35 tahun dan lulusan sarjana golongan IV A/Pembina. dan selalu mengajar di kelas 6 selama 30 tahun lamanya, dan 5 tahun di kelas 1 (tentunya tidak diragukan lagi ilmunya).

Kami keluarga menuntut keadilan, karena menurut kami ini adalah suatu penghinaan kepada seorang guru dan kami meminta kepada pemerintah untuk segera memproses pihak-pihak yang terkait dengan kejadian ini. Terimakasih, mohon bantuan teman teman untuk memviralkan berita ini. Klabat, 28 September 2021

dari kami anak-anak

Baca Juga: Viral, Seorang Wanita Masak Nasi Pakai Es batu, Lihat Apa yang Terjadi

(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas.com, Bangkapos.com