GridHot.ID - Pelawak Nurul Qomar sempat menjadi perbincangan beberapa waktu lalu.
Qomar terbukti melakukan pemalsuan ijazah S2 dan S3 miliknya untuk mendaftarkan diri sebagai rektor Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS), Brebes.
Qomar pun akhirnya dijebloskan ke penjara.
Melansir Tribunnews.com, Qomar dijebloskan ke penjara setelah kasasi yang diajukan kuasa hukumnya ditolak di tingkat Mahkamah Agung (MA).
Proses eksekusi langsung dilakukan Pihak Kejaksaan Negeri Brebes dengan 'mengirimkan' Nurul Qomar ke Lapas Kelas IIB Brebes pada Rabu (19/8/2020).
Melansir Tribunnewsmaker.com, belum lama ini Qomar dinnyatakan bebas dari penjara karena kasus pemalsuan ijazah.
Setelah bebas dari penjara, tampaknya Qomar kembali diterpa cobaan kembali.
Qomar disebut mengalami kanker usus stadium 4c yang membuatnya harus menjalani operasi besar.
"Operasi cukup besar, dokter ahli memvonis kanker ganas ada di pencernaan usus besar dan usus halus dan stadium empat C. Jadi pencernaannya diubah tidak di anus BABnya, pinggang sini, dibuatkan lubang stroma," kata Qomardi YouTube MOP Channel pada Rabu (29/9/2021).
Usai dioperasi, kondisi Qomar mulai membaik.
Hanya saja, komedian 61 tahun itu harus menjalani kemoterapi selama enam bulan ke depan.
"Alhamdulillah baik, sehat insya Allah saya dalam keadaan sehat, hati, jiwa, dan pikiran. Secara fisik masih dalam proses pemulihan hampir dua bulan ini. Besok mulai kemoterapi selama enam bulan ke depan," kata Qomar.
"Sudah mulai normal makan dan minum, cuma tidak boleh mengkonsumsi yang pedas dan instan," tambahnya.
"Kalo ayam boleh, ayam kampung, tidak boleh ayam negeri. Normal sih, cuma memang BAB sedang berubah sistemnya, setalah enam bulan baru normal lagi," sambungnya.
Qomar mengatakan, penyebab dirinya mengidap kanker usus karena ada faktor genetika dan pola makan yang tidak sehat.
"Setelah dilakukan pemeriksaan secara sesama, scan, rontgen, dan semua proses semua medical dilalui 'Pak Haji ada faktor genetika sudah lama'. Jadi faktor genetika, cuma memang barangkali ada satu keadaan pola makan yang tidak sehat," katanya.
"(Sekarang) Saya sudah tidak bisa dan tidak boleh makan menu instan, mie instan. Kalo mau yang gurih-gurih bisa ayam kampung dibikin kaldu, kalo gurihnya, gurih instan nggak bisa lagi saya konsumsi," tambahnya.
"Karena secara perlahan tapi pasti itu pemicu sel-sel kanker," ungkapnya.
Jualsemua lukisan
Demi bertahan hidup enam bulan ke depan selama melakukan kemoterapi, Qomar berniat menjual semua koleksi lukisannya.
Ia juga berjanji akan menyumbangkan setengah dari hasil penjualan lukisan bagi pengidap kanker.
"Saya berencana untuk melelang semua lukisan saya yang saya miliki. Sebagian besar akan saya sumbangkan pada penderita yang sama dalam yayasan," jelasnya.
(*)