GridHot.ID - Di Indonesia, orang yang mempunyai harta berlimpah disebut dengan panggilan Crazy Rich atau Sultan.
Hingga kebanyakan, orang yang bergelimang harta identik dengan kemewahan.
Selama ini banyak anak-anak pengusaha sukses di Indonesia senantiasa hidup bergelimang harta.
Tapi hal itu tak berlaku bagi anak dari Bos Djarum, Armand Hartono.
Diketahui dari TribunTimur, putra bungsu dari pemilik PT Djarum Robert Budi Hartono ini memilih untuk hidup hemat, sederhana, dan cukup.
Meski memiliki harta ratusan triliun, Armand selalu tampil sederhana.
Bahkan ia sangat membaur dengan bawahannya, hingga makan di kantin bersama
Armand Hartono merupakan putra bungsu dari pemilik PT Djarum, Robert Budi Hartono.
Meski bergelimang harta Armand memilih untuk hidup hemat, sederhana, dan cukup.
Intinya, dalam gaya hidupnya Armand tidak suka bertingkah aneh-aneh.
Padahal, orangtuanya praktis jadi orang terkaya nomor 1 di Indonesia dan ia kini menjadi Wakil Presiden Direktur BCA.
Mungkin banyak orang akan memilih untuk hidup bergelimang harta dan penuh kemewahan jika ia memiliki ayah dengan total kekayaan ditaksir mencapai Rp 294 triliun pada Januari 2018 lalu.
Apalagi ditambah puluhan unit bisnis yang hampir mustahil bangkrut.
Banyak anak-anak pengusaha sukses Indonesia yang hidup dikelilingi kemewahan dan berperilaku seolah uang mereka tak akan habis.
Namun, tidak dengan Armand Wahyudi Hartono.
Diketahui, Armand memiliki kekayaan, lebih dari Rp 113 triliun berdasar catatan Forbes tahun 2015.
Saat ini, tentu pundi kekayaannya sudah bertambah banyak.
Diketahui dari Posbelitung.co, sehari-hari, Armand juga tidak boros dalam menggunakan uang dan fasilitas yang ia miliki.
"Saya selalu berusaha hemat."
"Mulai dari hal kecil seperti listrik, kita bisa saving."
"Nyalain AC sebentar saja, kalau sudah dingin, begitu mau tidur, AC kita matikan,"
"Kan yang paling penting pas mau tidur saja, di tengah-tengah panas dikit, tidak apa-apalah," kata Armand, melansir Kompas.com.
Menurut Armand, boros tidak ada manfaatnya.
Justru agar bisa sukses dan kaya, Armand lebih suka menghabiskan uangnya untuk menabung dan investasi.
Salah satu prinsip Armand adalah SRI (Simpanan, Riset dan Investasi).
Armand mengaku, sangat menjunjung tinggi menabung atau menyimpan uang sebelum berinvestasi.
"Kita harus punya simpanan tabungan."
"Tabung dulu saja sembari melakukan riset kira-kira investasi apa yang aman dan menguntungkan."
"Setelah itu, baru coba investasi," lanjutnya.
Saat bekerja di kantor pun Armand tidak menjaga gengsinya sama sekali.
Meski dia berada di posisi tinggi, Armand tidak ragu untuk tetap makan di kantin.
"Gaya hidup juga harus dijaga, sederhana saja."
"Sehari-hari di kantor, ya saya makan di kantin lho."
"Kalau ada nasabah besar yang potensial atau rekan bisnis datang berkunjung, baru saya ajak makan di tempat yang bagus, bukan di kantin," kata Armand sambil tertawa.
Armand sendiri masih memegang teguh filosofi Jawa karena dia besar di lingkungan orang-orang Jawa.
"Wong Jowo itu ngerti namanya cukup."
"Kita tidak perlu menunjukkan kalau usaha (bank) milik kita besar."
"Cukup tunjukkan kalau kita bisa menjadi institusi yang sehat dan terpercaya," pungkasnya.
(*)