Gridhot.ID - Kondisi autoimun memang cukup merepotkan siapa saja yang menderitanya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, salah satu yang mengalami auto imun adalah Ashanty.
Ashanty mengalami kondisi di mana kekebalan tubuh tidak berfungsi normal sehingga menjadi lebih mudah terserang penyakit.
Sosok lain yang harus hidup berdampingan dengan autoimun adalah Putri Indonesia yang satu ini.
Dikutip Gridhot dari Warta Kota, selama 13 tahun Putri Indonesia tahun 2009 Qory Sandioriva menjalani hidup berdampingan dengan kondisi autoimun.
Ia berobat hingga ke negeri gingseng untuk menyembuhkan penyakitnya.
Duta autoimun Indonesia itu, mengatakan penyakit autoimun memang biasa menimpa wanita dengan usia produktif.
Dimana dari 270 juta penduduk Indonesia ada 0,5 persen perempuan yang mengidap autoimun atau setara 1 juta orang.
Saat itu Qory menyadari terkena autoimun di usia 17 tahun. Ketika itu ia menjadi finalis termuda dari Putri Indonesia.
Kondisi yang sangat muda menjadi finalis ajang ternama itu, membuatnya memiliki tekanan besar hingga sampai stres.
Ketika itu, ia kerap pingsan, sesak nafas, dan sakit kepala hebat.
Saat diperiksa ke dokter, finalis Mis Universe tahun 2010 itu tak semerta-merta langsung dapat mendeteksi penyakitnya.
Dulu kata Qory, sulit untuk mendeteksi penyakit autoimun lupus yang diidapnya. Butuh waktu sekira tujuh tahun sampai ia dinyatakan mengidap autoimun.
Sebab banyak pemeriksaan yang harus dijalaninya sampai ia dipastikan mengidap autoimun.
Belum lagi, saat pengobatan, Qory hingga keluar negeri untuk bisa menjalani terapi autoimun.
Ia sambangi Korea Selatan, Tiongkok, dan Singapura untuk jalani terapi autoimun.
Di Korea Selatan, Qory menjalani pengobatan hingga tiga bulan lamanya.
Untungnya kata Qory, kini perjuangannya tak sia-sia.
Selama 13 tahun berjuang hadapi autoimun kini Qory bisa terlepas dari obat-obatan.
Akan tetapi, ia mengakui biaya yang dikeluarkan tidaklah kecil.
"Memang selama 13 tahun ini apabila dikalkulasi biaya keluar untuk treatment saya bisa beli rumah mungkin," ujarnya dalam diskusi bertajuk “Autoimmune Won’t Keep You Apart: Living Well with Loved Ones” Kamis (7/10/2021).
Sementara itu National Sales Head, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Miftah Firdaus Hardiansyah mengatakan MiEarly Critical Protection memberikan proteksi ke 154 penyakit kritis.
Polis MiEarly Critical Protection diluncurkan Bank DBS Indonesia dan Manulife.
Kata Miftah, MiEarly Critical Protection selain dapat mengcover penyakit kritis tahap akhir, produk ini ini juga perduli dengan pengobatan sedini mungkin.
Ada 65 penyakit kritis tahap awal yang kami cover dan 89 penyakit kritis tahap akhir yang dicover oleh polis tersebut.
"Karena justru pengobatan risiko di awal menjadi penentu bagaimana lanjuti pengobatan ke proses selanjutnya," ujar Miftah dalam diskusi bertajuk “Autoimmune Won’t Keep You Apart: Living Well with Loved Ones” Kamis (7/10/2021).
Kata Miftah, salah satu penyakit kritis tahap awal yang dicover oleh MiEarly Critical Protection ialah penyakit yang berkaitan dengan autoimun lupus eritematosus sistemik.
(*)