Find Us On Social Media :

Tertulis dalam Surat Setebal 21 Halaman, Osama Bin Laden Sudah Diperingatkan Sosok Ini Soal Tindakan Brutal ISIS yang Melebihi Al Qaeda

pengakuan Osama bin Laden saat ditanya masa depan terorisme

Surat itu juga menjelaskan bahwa ISIS melakukan banyak hal yang tidak menghormati nyawa warga sipil yang bisa merusak reputasi Al Qaeda. Dalam surat itu, dicantumkan berbagai tindakan brutal ISIS, termasuk penggunaan gas klorin sebagai senjata, meledakkan masjid, dan melakukan pembantaian di sebuah gereja Katolik di Baghdad.

Singkat kata, semua tindakan ISIS bahkan terlalu brutal untuk Al Qaeda yang diduga kuat telah menewaskan ribuan orang dalam serangan 11 September 2001 ke menara kembar World Trade Center di New York, AS.

Kini, ISIS, yang kemudian memproklamasikan sebuah Negara Islam, menjadi sebuah kekuatan militer yang tangguh dan menguasai wilayah yang lebih luas dari Inggris di Irak dan Suriah.

Baca Juga: Injakkan Kaki ke Afghanistan Setelah Pasukan Amerika Serikat Hengkang, Kedatangan Penanggung Jawab Keamanan Osama Bin Laden Ini Disambut Meriah hingga Dikawal Milisi Taliban Bersenjata Lengkap

Di wilayah yang dikuasai ISIS itu, terdapat populasi manusia sebanyak enam juta orang. Angka itu jauh lebih banyak dibanding penduduk Irlandia, Denmark, atau Finlandia.

ISIS didirikan dan dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi, seorang ulama berusia 43 tahun yang pernah ditahan selama empat tahun oleh pasukan AS di Irak.

Al-Baghdadi kini memimpin sedikitnya 10.000 pejuang, sebagian besar adalah mantan tentara Irak pada masa Saddam Hussein atau mereka yang kehilangan kekuasaan saat rezim Saddam Hussein tumbang.

ISIS juga menguasai sejumlah ladang minyak dan dengan bantuan para pendukungnya di negara-negara Teluk, ISIS kini memiliki dana setidaknya 1,2 miliar poundsterling atau sekitar Rp 23,5 triliun.

Baca Juga: Dirumorkan Sudah Tewas, Pimpinan Al Qaeda Pengganti Osama Bin Laden Ternyata Masih Hidup, Muncul dalam Video 20 Tahun Peringatan Serangan 9/11

Namun, aset sebenarnya bagi ISIS adalah para pejuangnya yang sangat setia dan fanatik beserta berbagai senjata yang kini mereka miliki. Sebagian besar senjata yang kini mereka miliki diperoleh dalam serangan kilat beberapa pekan lalu dengan cara menjarah senjata milik pasukan Irak yang mundur.

Dari pasukan Irak ini, ISIS merebut persenjataan artileri dan kendaraan taktis tempur yang semuanya merupakan pemberian Amerika Serikat untuk Irak.

Dengan persenjataan rampasan ini, ISIS terus meluaskan wilayahnya dan kini mulai memasuki wilayah etnis Kurdi. Persenjataan AS yang kini menjadi milik ISIS bukan tandingan bagi pasukan Kurdi, Peshmerga, yang hanya memiliki persenjataan era Uni Soviet dan beberapa tank T-55 yang sudah uzur.

(*)