Find Us On Social Media :

Salahgunakan Hewan untuk Cari Keuntungan dari Segi Kuliner hingga Perdagangan Gelap, Indonesia Dicap Sebagai Juara Dunia Penyiksa Satwa, Berikut Hasil Risetnya

Anjing yang dibunuh usai diadopsi pasangan suami istri.

Dapat disimpulkan banyak hewan menderita namun industri media sosial dan si pengunggah konten malah meraup keuntungan.

Keaiban ini membuktikan bahwa popularitas konten di medsos sama sekali bukan jaminan bahwa yang popular pasti bermutu bagus.

Kompas.com memberitakan bahwa pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Karin Franken, mengkhawatirkan pembiaran atas penyiksaan terhadap hewan sejak kecil bisa menjadi cikal bakal tindakan sadistis di kemudian hari.

Karin menegaskan perlunya pembelajaran empati dimulai sejak dini melalui perilaku terhadap hewan sekitar.

Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Masa Lalu Arya Saloka, Aktor FTV Ini Sebut Suami Putri Anne Punya Modal Utama dalam Hal Ini

Sebab, ketika perilaku kejam terhadap hewan dibiarkan, maka empati itu terkikis dan sang anak akan menjadi kejam terhadap sesama manusia.

Saya memiliki kekhawatiran sama dengan Karin Franken.

Memang masih begitu banyak kasus membuktikan bahwa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab masih begitu sering bukan hanya secara tidak sengaja namun bahkan secara sengaja dilanggar.

Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Tabiat Celine Evangelista, Mantan Ibu Mertua Stefan Willam Mengaku Sudah Menduga Pernikahan Anaknya Akan Berujung Cerai: Sangat Bermasalah...