Pemerintah Minta Masyarakat Tidak Panik Setelah Kemunculan Jenis Baru Covid-19 AY.4.2, Satgas Singgung Kaitannya dengan Varian Delta yang Sempat Bikin Geger Tengah Tahun

Sabtu, 30 Oktober 2021 | 18:00
Surya/Ahmad Zaimul Haq

Vaksinasi Covid-19

Gridhot.ID - Indonesia memang sempat tumbang saat mengalami wabah covid-19 gelombang kedua beberapa bulan lalu.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Indonesia sempat dibuat kewalahan menangani covid-19 varian Delta yang menular dengan sangat cepat di tengah tahun 2021.

Kini setelah program vaksinasi digalakkan, semuanya mulai mereda dan rumah sakit mulai bisa berjalan normal.

Vaksinasi dan pencegahan penyebaran Virus Corona lewat penerapan protokol kesehatan 3M atau 5M, terus berjalan.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Meronta Teriak-teriak Tak Ada Pertolongan Datang, Yuyun Bocah 12 Tahun Tewas di Rudapaksa hingga Disetrum Tetangga di Sumsel, Motif Pelaku Jadi Sorotan, Jenazah Korban Ditemukan di Sungai

Namun belakangan, muncul varian baru Covid-19 yakni AY.4.2. Pemerintah meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan.

Dikutip Gridhot dari Kontan, varian baru Covid-19 yang bernama AY.4.2. dianggap mengkhawatirkan jika tidak segera dicegah.

Namun Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito berharap masyarakat tidak panik karena penelitian terhadap varian tersebut masih berlangsung.

AY.4.2. sejatinya bukan varian baru. Varian itu adalah bagian dari Varian Delta yang mengalami perubahan atau mutasi tambahan. Jenis Varian A.Y dari mutasi Delta ukup beragam yaitu mulai dari AY.1 hingga AY.28.

Baca Juga: Tak Sabar Tunggu Hasil Pengumuman SKD, Peserta CPNS Keluhkan Sulitnya Akses Laman SSCASN, Berikut Penjelasan Pihak BKN

Sejauh ini, belum bisa diambil kesimpulan terkait karakteristik khusus yang dimiliki AY.4.2.

"Oleh karena itu, kita belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis Varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala maupun vaksinasi karena studi terkait hal tersebut masih berlangsung," kata Wiku menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers yang juga disiarkan secara daring.

Pemerintah memastikan untuk memaksimalkan strategi yang sudah ditetapkan yaitu karantina perjalanan, 3M, 3T dan vaksinasi.

Tujuannya agar dapat mencegah semua jenis varian baru masuk ke Indonesia dan meminimalisasi pembentukan mutasi baru di dalam negeri.

Baca Juga: Hari Ini Diumumkan Beberapa Instansi, Berikut Cara Cek Hasil SKD CPNS 2021, Ini Aksesnya

Sementara itu mengacu pada data Satgas Covid-19 hingga Jumat (29/10), terdapat tambahan 683 kasus baru infeksi Virus Corona di Indonesia. Total kasus positif menjadi 4.243.215.

Jumlah kesembukan bertambah 681 orang sehingga total menjadi 4.087.440 orang.

Sementara jumlah kematian akibat Virus Corona bertambah 28 orang sehingga total menjadi 143.361 orang.

Adapun jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 246 juta. Sebanyak 4,98 juta orang meninggal dunia karena Virus Corona.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun, Lama Tak Muncul, Penyanyi yang Gagal Jadi Anggota DPR Ini Dirundung Duka Kehilangan Sosok Penting di Hidupnya: Al Fatihah

Semua lapisan masyarakat wajib selalu menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau yang diperluas menjadi 5M.

Penting pula mengimplementasikan 3T yaitu testing, tracing dan treatment.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan