Gridhot.ID - Kejujuran memang selalu berbuah manis di akhir.
Banyak kisah kejujuran terkait penemuan barang langsung mengembalikan ke pemiliknya kemudian berakhir sang penemu mendapatkan imbalan luar biasa.
Salah satunya dialamu sosok pria yang satu ini.
Dikutip Gridhot dari Serambinews, baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan ketulusan hati seorang pria mualaf yang mengembalikan uang jamaah senilai Rp 26 juta.
Ia menemukan uang tersebut di teras belakang Masjid Oman Al-Makmur, Lampriet, Kota Banda Aceh.
DIkutip Grihot dari laman wikipedia, sebagai info Masjid Oman Al-Makmur merupakan salah satu masjid megah di Aceh.
Masjid yang sempat rusak dilanda tsunami tersebut diperbaiki total oleh Pemerintah Oman melalui Sultan Kubus.
Diketahui kejujuran pria mualaf bernama Insyafuddin ini patut diacungi jempol.
Pasalnya, ia merupakan seorang mualaf yang tidak memiliki tempat tinggal dan tidak memiliki pekerjaan tetap.
Bahkan untuk tidur saja, ia setiap hari melepaskan lelahnya di teras masjid Oman Al-Makmur.
Berkat kejujurannya tersebut, pria mualaf asal Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara yang telah lama menetap di Banda Aceh ini kini mendapat bantuan berupa tempat tinggal.
Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Insyafuddin oleh Pengurus Masjid Oman Al-Makmur, Lampriek, Banda Aceh.
Hal tersebut disampaikan Insyafuddin yang juga pemilik nama asli Fredy Silitonga ini saat diwawancara Serambinews.com, Sabtu (30/10/2021) di Masjid Oman Al-Makmur, Banda Aceh.
"Setelah kejadian saya menemukan itu, saya dipanggi ke kantor, pada awalnya orang itu (pengurus masjid) tidak tahu siapa orang yang menemukan uang itu," kata Insyafuddin mengawali cerita.
Insyafuddin lantas dipanggil ke kantor Masjid Oman Al-Makmur untuk menemui pengurus masjid.
Kejujuran yang dilakukan pria kelahiran tahun 1968 ini berbuah manis, ia mendapat sebuah tempat tinggal.
"Jadi salah seorang pengurus masjid memanggil saya ke kantor, mereka pengen tahu orangnya siapa, jadi setelah itu saya datang ke kantor," katanya
"Mereka sepertinya ada bermurah hatilah kepada saya, setelah kejadian itu mereka bilang bapak nggak usah tidur di teras itu lagi, nanti kami akan carikan bapak kamar untuk tidur," lanjutnya.
"Dan setelah itu bapak kalau ada kerja kesana-kemari nggak usah lagi, disini aja (Masjid Oman), kerja apa yang bisa dikerjakan, itulah bentuk perhatian dari masjid Oman kepada saya," imbuhnya lagi.
Berkat bantuan tersebut, pria mualaf yang merupakan anak ke-6 dari 9 bersaudara ini begitu sangat bersyukur, ia pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Pengurus Masjid Oman Al-Makmur, Lampriek, Banda Aceh.
"Saya berterimakasih karena selama ini terus terang tidurnya nggak tentu di mana, sekalian saya dapat kerjaan di sini, jadi saya berterima kasih, bersyukur pada Allah, mungkin inilah kebaikan buat saya," pungkasnya.
Sebelumnya seperti melansir dari laman Masjid Oman Al-Makmur, diketahui bapak Insyafuddin adalah seorang Mualaf yang berasal dari Sumatera Utara.
Ia dulunya merantau ke Aceh untuk bekerja.
Namun, saat ini ia sudah tidak memiliki pekerjaan sama sekali.
Sehari-hari ia tinggal di Masjid Oman Al-Makmur.
Untuk makan pagi, beliau selalu shalat di Masjid RSUZA karena tersedia sarapan pagi di sana bagi jamaah yang tidak mampu.
Kemudian di siang harinya, ia rela berjalan jauh dari Lampriek ke Masjid Taqwa Muhammadiyyah Merduati untuk mendapatkan nasi bungkus gratis.
Jamaah masjid Oman lainnya mengaku, bahwa bapak Insyafuddin adalah sosok yang selalu menjaga shalat lima waktu dan panjang dalam berdoa.
Ia sering membaca buku yang tersedia di Masjid Oman.
Kesehariannya, ia sering duduk di pos keamanan masjid oman, bercengkrama ramah dengan jamaah masjid lainnya.
Kini atas kejujurannya itu, pengurus Masjid Oman Al-Makmur memberikan ruangan khusus untuk dirinya tinggal di masjid tersebut.
Ia juga diberikan pekerjaan sebagai petugas kebersihan masjid guna memiliki penghasilan untuk mencukupi kebutuhannya.
(*)