Gridhot.ID -Tragedi keceakaan yang dialami Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah diduga karena sang sopir lalai dalam mengemudi.
Dilansir dari Kompas.com sebelumnya, dikabarkan setelah adanya pemeriksaan, sopir Vanessa Angel saat berkendara mengalami kondisi mengantuk.
Selain itu, tersangka juga memacu mobil hingga melebihi batas kecepatan.
Dalam dunia kedokteran, fenomena yang dialami sopir Vanessa Angel disebut microsleep.
Microsleep sendiri terjadi pada pengendara yang kurang tidur atau kelelahan atau terjadi ketika Anda berkendara di jalan raya tanpa hambatan atau tol yang lengang.
Lantas apa cara mencegah microsleep?
Melansir WebMD, microsleep adalah sesi tidur singkat yang hanya berlangsung kurang dari 30 detik.
Saking singkatnya, sejumlah orang yang mengalami microsleep kerap tidak menyadarinya.
Otak manusia umumnya baru bisa mengingat sesi tidurnya setelah istirahat lelap setelah satu menit.
Microsleep terjadi ketika Anda memaksakan diri untuk tetap terjaga.
Tanda microsleep saat berkendara bisa Anda kenali, antara lain:
- Tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala
- Tidak menyadari apa yang baru terjadi, padahal tidak sedang melamun
- Menguap terus-menerus
- Kelopak mata sangat berat
- Mata berkedip berlebihan
- Tiba-tiba susah memproses informasi atau bingung ketika diajak berkomunikasi
- Arah kemudi tanpa disadari keluar dari jalur
Oleh sebab itu jika Anda merasa mengalaminya, segera tepikan kendaraan lalu istirahat sejenak.
Melansir Healthline, AAA Foundation for Traffic Safety memperkirakan sebanyak 16,5 persen kecelakaan fatal di jalan raya disebabkan pengemudi yang mengantuk, termasuk microsleep.
Temuan sejenis disampaikan National Highway Traffic Safety Administration AS. Otoritas setempat menyebutkan, kira-kira 6.000 kecelakaan fatal terjadi setiap tahun karena pengemudi mengantuk.
Microsleep saat berkendara sangat berbahaya bagi pengemudi dan mengancam keselamatan penumpang.
Pasalnya, ketika mata terpejam selama tiga detik dan kendaraan melaju dengan kecepatan 96 kilometer per jam, kendaraan bisa keluar jalur sampai nyaris 100 meter.
Microsleep bisa saat berkendara bisa sangat berbahaya jika Anda membawa banyak penumpang.
Ada beberapa penyebab microsleep saat berkendara, antara lain:
- Kurang tidur
- Tidur kurang berkualitas, misalkan karena gangguan tidur apnea
- Kondisi jalanan monoton, misalkan di jalan tol yang relatif lengang dan lurus minim kelokan
- Penyakit diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Kegemukan
- Depresi atau gangguan kecemasan
- Efek samping obat tertentu, misalkan antihistamin
- Efek samping penyalahgunaan narkoba dan alkohol
Ada beberapa cara mencegah bahaya microsleep saat berkendara, antara lain:
- Tepikan kendaraan secara berkala sebelum merasa mengantuk, gunakan kesempatan ini untuk menggerakkan badan atau melakukan peregangan
- Istirahat secara berkala ketika Anda harus berkendara jarak jauh, pejamkan mata atau upayakan tidur singkat selama 20 menit sampai 30 menit
- Jika punya kecenderungan microsleep, upayakan jangan berkendara sendirian. Ajak orang lain agar ada teman bicara di sepanjang jalan. Percakapan dapat membangunkan sel otak, mempercepatan pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara tidak gampang mengantuk
- 30 menit sebelum berkendara, minum asupan berkafein seperti kopi atau teh
- Apabila ada rencana berkendara jauh, pastikan pengendara tidur berkualitas minimal tujuh jam.(*)