Find Us On Social Media :

Pantas Tak Gentar Sedikitpun Saat Diultimatum China, Australia Keukeuh Bela Taiwan Usai Ketahui Rencana Licik Negeri Tirai Bambu: Bersama Amerika, Kami Sudah Menyadarinya

Cara Australia melawan China di Laut China Selatan

Gridhot.IDKonflik antara China dan Taiwan kini semakin panas.

Dilansir dari Intisari-Online, dikabarkan beberapa negara memilih untuk merapat ke Taiwan dan memusuhi China. 

Salah satu negara yang menegaskan posisinya membela Taiwan adalah Australia.

Dilansir Intisari-Online dari express.co.uk pada Senin (15/11/2021), penyebab memanasnya konflik dua negara itu dikarenakan Australia telah menyatakan akan membela Taiwan melawan China.

Baca Juga: Dulu Muak Hingga Ceraikan Olivia Nathania Gegara Banyak Utang, Nasib Mantan Menantu Nia Daniaty Disorot, Pernikahan Keduanya Kini Adem Ayem

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton.

Dutton berbicara ketika dia menjelaskan mengapa Prancis tidak segera diberitahu tentang kesepakatan kapal selam 90 miliar Dollar AS yang dibatalkan.

Dia melanjutkan untuk menjelaskan bagaimana "tidak mungkin" bagi Australia untuk tidak mendukung Amerika Serikat (AS) dalam membela Taiwan melawan China.

Baca Juga: Pernah Nginap Sekamar Saat Tour ke Amerika, Sosok Penyayi Legendaris Indonesia Ini Bongkar Sifat Asli Nike Ardilla yang Jarang Diketahui Publik, Berikut Pengakuannya

Menteri pertahanan Australia itu menambahkan bahwa membela Taiwan sangat penting untuk meninggalkan Australia dalam posisi kekuatan global.

"China sudah sangat jelas tentang niat mereka untuk menyerang Taiwan," kata Dutton.

"Kita perlu memastikan bahwa ada tingkat kesiapsiagaan yang tinggi."

"Kita perlu memastikan ada rasa pencegahan yang lebih besar dengan kemampuan kita, dan itulah cara kita menempatkan negara kita pada posisi yang kuat."

Baca Juga: Parasnya Awet Muda, Intip Potret Julie Tan, Ibunda Larissa Chou yang Berani Tegur Henny Rahman, Stylish Abis Meski Lagi Momong Cucu

"Tidak terbayangkan bahwa kami tidak akan mendukung AS dalam suatu tindakan jika AS memilih untuk mengambil tindakan itu."

Profesor Peter Dean, Direktur Institut Pertahanan dan Keamanan UWA, berbicara kepada Daily Mail Australia pada bulan Oktober bahwa perang adalah kemungkinan nyata dengan China.

"Anda tentu tidak dapat mengesampingkan potensi penggunaan kekuatan," ungkap Peter Dean.

Baca Juga: Tendangannya Mampu Kalahkan Seniornya di Pertandingan, Jan Ethes Berhasil Juarai Lomba Taekwondo, Intip Video Detik-detik Kemenangan Cucu Jokowi

"Jika China sampai pada titik di mana mereka pikir mereka dapat mengambil Taiwan dengan paksa, menang, dan sukses, dan mereka berpikir bahwa tekad AS kurang atau tidak akan cukup."

"Tapi itu jelas sikap yang sangat bodoh."

Dean kemudian menambahkan bahwa 'perang zona abu-abu' saat ini antara China dan Taiwan adalah sinyal bahwa Beijing adalah risiko bagi keamanan dunia.

"Apa yang benar-benar dipertaruhkan oleh orang China di sini adalah insiden yang terjadi secara tidak sengaja atau seseorang menjadi senang."

Baca Juga: Turut Jadi Undangan Resepsi Ria Ricis dan Teuku Ryan, Ririe Fairus Beri Jawaban Ini Saat Ditanya Soal Kehadiran Nissa dan Ayus

"Risiko nyata di kawasan ini adalah kita tidak memiliki mekanisme formal yang tepat untuk mengurangi hal-hal ini."

"Orang China sangat suka berpetualang, sangat memaksa."

"Mereka benar-benar meningkatkan tingkat risiko ke tingkat yang seharusnya tidak mereka lakukan."

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp 100 Juta Demi Punyai Mobil Saksi Bisu Meninggalnya Nike Ardilla, Lia Nathalia Buka Harga Segini Untuk Lepas Koleksi Berharganya

Diketahui China melihat Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri yang harus mereka ambil kembali di bawah kendalinya.

Namun, Taiwan menolak.

Mereka menyatakan diri sebagai negara demokrasi independen yang mendapat dukungan dari AS sejak berakhirnya Perang Saudara China pada tahun 1949.(*)

Baca Juga: Nikah Lagi dengan Bule, Pemain 'Si Manis Jembatan Ancol' Ini Legowo Terima Nasib Tak Bisa Punya Anak, Bicara Jujur dari Sebelum Menikah