Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pria Ini Hembuskan Napas Terakhirnya Saat Sedang Mengaji di Masjid Laweyan, Tubuhnya Tak Bergerak Usai Laksanakan Salat Subuh

Masjid Laweyan Surakarta

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, kematian memang jadi hal misteri yang tidak tahu kapan datangnya.

Salah satu kejadian dialami pria yang satu ini.

Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, seorang kakek umur 74 tahun ditemukan meninggal dunia di Masjid Laweyan, Jalan Liris, Pajang, Laweyan Kota Solo, Sabtu (27/11/2021).

Pria tersebut diketahui bernama Sukirman.

Baca Juga: Setahun Tak Keluar Rumah, Pria Ini Mendadak Ngamuk Bunuh 5 Orang Saat Makan Siomay, Nyawa Saksi Mata Ikut Melayang

Setelah diperiksa identitasnya, Sukirman tercatat sebagai warga Kota Bekasi.

Kapolsek Laweyan, AKP Bobby Anugrah Rachman mengatakan, kakek nahas itu ditemukan pertama kali di masjid dalam kondisi telentang.

Menurut Bobby, Sukirman diketahui terlihat di Masjid Laweyan sejak dua minggu terakhir.

Dari keterangan yang diberikan takmir masjid, Sukirman diketahui meninggal dunia oleh takmir, tak lama selepas mengaji subuh.

Baca Juga: 3 Hari Lahir di Keluarga Sultan Andara, Masa Depan Baby R Anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Sudah Diterawang, Singgung Soal Energi yang Berkaitan dengan Sosok Ini

"Pada saat salat Subuh, takmir masjid melihat korban masih tidur,"

"Setelah selesai salat dan mengaji sekitar pukul 05.00, takmir melihat korban seperti sudah tidak bergerak lagi. Sehingga takmir menghubungi Polsek Laweyan," kata Bobby.

Terkait penyebab kematian, Bobby mengatakan saat ini masih dilakukan penyelidikan.

"Dugaan sementara karena sakit," ujarnya.

Baca Juga: Sekuat Tenaga Menahan, Rhoma Irama Ceritakan Pengalamannya Jaga Kehormatan Camelia Malik Meski Terhimpit Berdesakan

Masjid Laweyan sendiri memang merupakan tempat ibadah yang penuh sejarah.

Dikutip Gridhot dari laman Wikipedia, Masjid Laweyan dibangun pada 1546 yang artinya sudah ada sebelum Masjid Agung Surakarta.

Masjid tersebut diketahui dibangun di masa Sultan Hadiwijaya yang hadir sebelum lahirunya Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

(*)