Kematiannya Gemparkan Rakyat Timor Leste, Max Stahl Memang Bukan Orang Sembarang, Borok Militer Indonesia di Tanah Lorosae Dibongkar Habis-habisan Lewat Kameranya

Minggu, 05 Desember 2021 | 17:00
abc.net.au

Max Stahl - memakai baju coklat, merupakan seorang jurnalis dan pembuat fim yang disegani rakyat Timor Leste.

GridHot.ID - pmerupakan seorang jurnalis dan pembuat fim yang disegani oleh rakyat Timor Leste.

Max Stahl terkenal karena merekam pembantaian di pemakaman Santa Cruz Dili pada 1991 silam, dimana 270 orang terbunuh.

Rekaman Max Stahl itu diambil saat tentara Indonesia maju dan menembaki kerumunan besar pengunjuk rasa Timor Leste yang pro-demokrasi.

Baca Juga: Jadi Saksi Hidup 'Battle of Timor', Pria 90 Tahun Ini Ceritakan Perjuangannya Bertahan Hidup Saat Jepang Berondong Kapal Australia, 8 Hari Mengapung di Lautan

Melansir abc.net.au, Max Stahl dikabarkan telah meninggal dunia pada 27 Oktober 2021.

Max Stahl meninggal dunia di Brisbane dikelilingi oleh istrinya, Dr Ingrid Bucens, dan keluarganya setelah berjuang melawan kanker sejak 2012.

Kepergian Max Stahl itu terang saja membuat rakyat Timor Leste berduka.

Seorang peraih Nobel sekaligus mantan peresiden dan perdana menteri Mr Ramos-Horta mengatakan Timor Leste menghormati Mr Stahl "sebagai salah satu pahlawan sejati perjuangan kita" yang "membantu membentuk bangsa kita selamanya".

Baca Juga: Negaranya Terus Digerus Australia, Timor Leste Cuma Bisa Pasrah Bagi Hasil Minyaknya dengan Negeri Kanguru, Segini Total Kerugian Bumi Lorosae

Kisah Max Stahl

Lahir pada 6 Desember 1954 di Inggris, Max Stahl, memulai hubungannya dengan Timor Leste pada tahun 1991 ketika ia berhasil memasuki Timor Timur untuk pertama kalinya.

Ia kemudian menjadi warga negara Timor pada 2019.

Dilansir dari asiapacificreport.nz pada Rabu (3/11/2021) via Intisari-Online.com, kisah Max bermula pada tahun 1991 ketika seorang pemuda bernama Sebastiao Gomes meninggal dan dimakamkan di Santa Cruz.

Pada saat itu, meninggalnya Sebastiao Gomes menyebabkan protes yang berakhir dengan Pembantaian Santa Cruz.

Baca Juga: Keputusannya Sempat Dikritik PBB, BJ Habibie Keukeuh Referendumkan Timor Leste karena 2 Alasan Ini: Saya Tak Mau Ambil Risiko

Lebih dari 2.000 orang pergi ke Santa Cruz untuk memberikan penghormatan kepada Gomes, yang dibunuh oleh milisi yang didukung Indonesia di lingkungan Motael.

Dan siapa sangka kekejaman militer Indonesia saat itu diam-diam difilmkan oleh Max Stahl dan rekamannya diselundupkan ke luar negeri.

Perhatian internasional terhadap Timor Leste berubah secara dramatis.

Di kuburan Santa Cruz, militer Indonesia menembaki kerumunan, menewaskan 74 orang di tempat kejadian.

Baca Juga: 3 Cara Pamungkas Ini Jadi Jurus Jitu TNI untuk Raih Kepercayaan Masyarakat Perbatasan Indonesia Timor Leste, 267 Senjata Sampai Ribuan Bahan Peledak Diserahkan Sukarela Tanpa Perlu Senggolan Panas

Selama beberapa hari berikutnya, lebih dari 120 orang muda meninggal di rumah sakit karena luka-luka atau akibat tindakan keras oleh pasukan pendudukan.

Sebagian besar mayat tidak pernah ditemukan.

Bersembunyi di antara kuburan

Pada 12 November 1991, dia bersembunyi di antara kuburan pemakaman Santa Cruz, lalu dia merekam pembantaian itu.

Rekaman itu lantas beredar di seluruh media dunia dan mengubah sejarah.

Baca Juga: Rekamannya Jadi Pembongkar Noda Kelam Militer Indonesia di Masa Lalu, Wartawan Ini Dapat Penghargaan Tertinggi Sampai Dipuja-puja di Timor Leste, Ini Sosoknya yang Baru Saja Hembuskan Napas Terakhirnya

Karena rekamannya, Max Stahl mendapatkan Orde Timor-Leste, penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara asing di tanah air, Hadiah Rory Peck untuk pembuat film, dan beberapa penghargaan lainnya.

Pusat Audiovisual Max Stahl di Timor Leste (CAMSTL) berisi ribuan jam video dokumenter.

Termasuk wawancara panjang dengan aktor-aktor kunci dalam perjuangan kemerdekaan Timor Leste.

Baca Juga: Kemerdekaan Timor Leste Bak Dibayar dengan Darah, 2600 Nyawa Melayang Usai Pemungutan Suara Tahun 1999, Sosok Ini Bantai Siapapun yang Melarikan Diri

Arsip tersebut diadopsi oleh UNESCO untuk Daftar Memori Dunia dan telah digunakan untuk pengajaran dan penelitian tentang sejarah Timor di bawah kerangka kerja sama antara Universitas Coimbra, Universitas Nasional Timor Timur dan CAMSTL.

Berita kematian Max Stahl pada hari Rabu di sebuah rumah sakit Brisbane dengan cepat menjadi subjek yang paling banyak dikomentari di media sosial di Timor Leste.

Kematiannya memicu ucapan belasungkawa dari beberapa tokoh selama perjuangan kemerdekaan Timor Leste.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber abc.net.au, INTISARI-ONLINE.COM