GridHot.ID - pmerupakan seorang jurnalis dan pembuat fim yang disegani oleh rakyat Timor Leste.
Max Stahl terkenal karena merekam pembantaian di pemakaman Santa Cruz Dili pada 1991 silam, dimana 270 orang terbunuh.
Rekaman Max Stahl itu diambil saat tentara Indonesia maju dan menembaki kerumunan besar pengunjuk rasa Timor Leste yang pro-demokrasi.
Melansir abc.net.au, Max Stahl dikabarkan telah meninggal dunia pada 27 Oktober 2021.
Max Stahl meninggal dunia di Brisbane dikelilingi oleh istrinya, Dr Ingrid Bucens, dan keluarganya setelah berjuang melawan kanker sejak 2012.
Kepergian Max Stahl itu terang saja membuat rakyat Timor Leste berduka.
Seorang peraih Nobel sekaligus mantan peresiden dan perdana menteri Mr Ramos-Horta mengatakan Timor Leste menghormati Mr Stahl "sebagai salah satu pahlawan sejati perjuangan kita" yang "membantu membentuk bangsa kita selamanya".
Kisah Max Stahl
Lahir pada 6 Desember 1954 di Inggris, Max Stahl, memulai hubungannya dengan Timor Leste pada tahun 1991 ketika ia berhasil memasuki Timor Timur untuk pertama kalinya.
Ia kemudian menjadi warga negara Timor pada 2019.
Dilansir dari asiapacificreport.nz pada Rabu (3/11/2021) via Intisari-Online.com, kisah Max bermula pada tahun 1991 ketika seorang pemuda bernama Sebastiao Gomes meninggal dan dimakamkan di Santa Cruz.
Pada saat itu, meninggalnya Sebastiao Gomes menyebabkan protes yang berakhir dengan Pembantaian Santa Cruz.
Lebih dari 2.000 orang pergi ke Santa Cruz untuk memberikan penghormatan kepada Gomes, yang dibunuh oleh milisi yang didukung Indonesia di lingkungan Motael.
Dan siapa sangka kekejaman militer Indonesia saat itu diam-diam difilmkan oleh Max Stahl dan rekamannya diselundupkan ke luar negeri.
Perhatian internasional terhadap Timor Leste berubah secara dramatis.
Di kuburan Santa Cruz, militer Indonesia menembaki kerumunan, menewaskan 74 orang di tempat kejadian.
Selama beberapa hari berikutnya, lebih dari 120 orang muda meninggal di rumah sakit karena luka-luka atau akibat tindakan keras oleh pasukan pendudukan.
Sebagian besar mayat tidak pernah ditemukan.
Bersembunyi di antara kuburan
Pada 12 November 1991, dia bersembunyi di antara kuburan pemakaman Santa Cruz, lalu dia merekam pembantaian itu.
Rekaman itu lantas beredar di seluruh media dunia dan mengubah sejarah.
Karena rekamannya, Max Stahl mendapatkan Orde Timor-Leste, penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara asing di tanah air, Hadiah Rory Peck untuk pembuat film, dan beberapa penghargaan lainnya.
Pusat Audiovisual Max Stahl di Timor Leste (CAMSTL) berisi ribuan jam video dokumenter.
Termasuk wawancara panjang dengan aktor-aktor kunci dalam perjuangan kemerdekaan Timor Leste.
Arsip tersebut diadopsi oleh UNESCO untuk Daftar Memori Dunia dan telah digunakan untuk pengajaran dan penelitian tentang sejarah Timor di bawah kerangka kerja sama antara Universitas Coimbra, Universitas Nasional Timor Timur dan CAMSTL.
Berita kematian Max Stahl pada hari Rabu di sebuah rumah sakit Brisbane dengan cepat menjadi subjek yang paling banyak dikomentari di media sosial di Timor Leste.
Kematiannya memicu ucapan belasungkawa dari beberapa tokoh selama perjuangan kemerdekaan Timor Leste.
(*)