Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Keputusannya Sempat Dikritik PBB, BJ Habibie Keukeuh Referendumkan Timor Leste karena 2 Alasan Ini: Saya Tak Mau Ambil Risiko

Nicolaus - Rabu, 01 Desember 2021 | 19:00
BJ Habibie memilih bikin pesawat daripada alat transportasi lain seperti motor
Kolase Tribun Manado/instagram

BJ Habibie memilih bikin pesawat daripada alat transportasi lain seperti motor

Gridhot.ID - Timor Leste dulu merupakan bagian dari tanah dari Indonesia.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Timor Leste kemudian memerdekakan dirinya setelah sekian lama berjuang.

BJ Habibie pada tahun 1999 juga merestui keputusan Timor Leste yang ingin merdeka dari Indonesia.

Pada Januari 1999, presiden baru Indonesia, BJ Habibie, mengumumkan bahwa Timor Lorosa'e dapat memiliki otonomi luas atau pemisahan cepat dari Indonesia.

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan S1, Kemendikbud Buka Kesempatan Emas untuk Posisi Ini, Intip Syarat dan Cara Mendaftarnya

Dikutip Gridhot dari Intisari, pada awal Mei, CIA menambahkan penilaiannya bahwa rencana Habibie untuk Timor Timur mendapat sedikit dukungan dari kalangan militer senior, termasuk Wiranto.

Para pejabat Amerika jelas menyadari TNI mendukung milisi, tetapi desakan diplomatik tidak berpengaruh.

Bulan berikutnya, ketika misi PBB di Timor Timur (Unamet) bersiap untuk ditempatkan gun mengawasi referendum, juru bicara PBB secara terbuka mengkritik penanganan Indonesia atas Timor Timur.

Pejabat kedutaan diberitahu laporan yang “dapat dipercaya” bahwa Kopassus - pasukan khusus TNI - telah mengarahkan agen milisi untuk menculik atau mencelakai anggota Unamet, dan bahwa itu adalah prosedur operasi standar bagi militer untuk “menyerahkan pekerjaan kotornya kepada milisi”.

Baca Juga: Doa Jelek Kaesang Pangarep Tak Diijabah, Harapannya Lihat PSIM Yogyakarta Kalah dari Persijap Jepara Tak Terwujud, Ini Sindiran Seto untuk Bos Persis Solo

Seorang pejabat politik Unamet mengatakan kepada staf kedutaan bahwa mereka menyadari pernyataan kritis akan menghasilkan reaksi yang tajam tetapi “menjadi jelas bahwa protes dengan militer di balik pintu tertutup tidak menghasilkan apa-apa”, dan bahwa situasi yang tidak dapat diterima di Timor Timur semakin memburuk.

Pada tanggal 21 Mei, petugas kedutaan diberi tahu bahwa “milisi berencana untuk 'menyambut' kontingen pertama penasihat polisi Unamet dengan senjata mereka merupakan kepercayaan umum.

Source :Kompas.com intisari-online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x