Gridhot.ID - Kasus Covid-19 kini sedang gencar di negara tetangga bagian Timur Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, sebelumnya tak pernah tersorot kasus, kiniPapua Nugini secara resmi telah mendeteksi sekitar 35.000 kasus Covid-19 dalam populasi hampir sembilan juta.
Namun, data dari 700 klinik di seluruh negeri menunjukkan bahwa 2,6 juta orang atau lebih dari seperempat populasi mengalami gejala seperti flu atau pneumonia antara Maret 2020 dan September 2021.
Pada Rabu (8/12/2021), untuk pertama kalinya, pemerintah Papua Nuginimelakukan pemakaman massal jenazah pasien Covid-19.
Mereka menguburkan 54 jenazah yang tidak diklaim selama berbulan-bulan sejak pandemi Covid-19 melanda negara tersebut.
Pejabat rumah sakit dan pemerintah Papua Nugini memerintahkan pemakaman masal setelah 300 jenazah menumpuk di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Port Moresby.
Padahal, rumah sakit itu hanya dirancang untuk dapat menampung 60 orang.
Beberapa jenazah telah tersimpan di rumah sakit sejak Maret 2021.
Jenazah tidak langsung dimakamkan karena pihak berwenang berusaha menemukan kerabatnya sambil mendapatkan dana untuk melaksanakan upacara pemakaman massal tersebut.
Upacara pemakaman massal dilakukan di 9 Mile Cemetery di pinggiran ibu kota Port Moresby.
Dengan mengenakan masker, petugas berhati-hati mengeluarkan setiap jenazah dari kontainer pengiriman.
Mereka menempatkan jenazah masing-masing di dalam kotak kayu kasar yang dibuat oleh penduduk desa setempat.
Demikian laporan dari Kantor Berita AFP di tempat kegiatan.
Di sana, peti mati darurat yang beberapa di antaranya dilengkapi dengan tulisan nama ditumpuk dan dikubut di lubang sedalam 3 meter.
Sekitar 40 orang melihat prosesi pemakaman massal pasien Covid-19 di Papua Nigini ini.
Termasuk beberapa staf dari pemerintah kota, dan petugas rumah sakit.
Tidak ada keluarga dari pasien yang hadir.
Pemakaman biasanya merupakan ritus budaya penting di negara yang berbatasan langsung dengan Provinsi Papua di Indonesia ini.
Upacara yang dikenal sebagai "Haus Krais" ini dapat berlangsung berhari-hari.
Dari 300 orang yang meninggal di Rumah Sakit Umum Port Moresby, sekitar 122 orang terkonfirmasi positif virus corona.
Namun, pengujian tidak merata, dan skala krisis pandemi Papua Nugini tidak tercermin dalam angka resmi.(*)