Find Us On Social Media :

Sebut Gala Sky Masih Ada yang 'Menemani', Mbah Mijan Peringatkan Fuji Agar Jujur Sepenuhnya ke Cucu Doddy Sudrajat, Ini Penjelasannya

Mbah Mijan beri pesan penting ke Fuji terkait Gala Sky.

"Iya, secara ruhul qudus (nyawa Sang Maha Suci), secara ruh idhafi (ruh pusat, yang jadi sumber kehidupan seorang manusia), setiap manusia yang sudah meninggal dunia, ya, ruhnya telah kembali. Dan ditempatkan di suatu tempat yang sudah tercatat," jelasnya.

Makhluk bernama 'qarin' ini akan berada di dunia selama 100 hari.

"Sementara kita punya qarin (malaikat dan jin (dari golongan setan) yang mendampingi setiap manusia, bahasa mudahnya 'kembaran setiap manusia').

Kita punya qarin yang, siapapun orangnya, ketika sudah tiada, qarin itu masih aktif sampai 100 hari. Selama belum genap 100 hari, ya, (Gala) masih dikelilingi (oleh qarin Bibi dan Vanessa)," ungkapnya.

Baca Juga: Diam-diam Thariq Halilintar Pernah Datang ke Rumah, Haji Faisal Puji Adik Atta Setinggi Langit Gegara Sikap Gentleman Ini: Anaknya Baik

Kiat dari Mbah Mijan: Ungkapkan Secara Jujur

Untuk mental Gala, Mbah Mijan memberi kiat buat Fuji buat menguatkan kondisi mental Gala.

Menurutny, Fuji harus memberitahukan dan mengisahkan apa yang terjadi pada Bibi dan Vanessa sejak dini.

Namun, Mijan menyarankan secara perlahan-lahan.

"Fuji harus memberikan knowledge, informasi, dan cerita (tentang Bibi dan Vanessa) itu dari sejak dini. Diceritakan pelan-pelan," saran Mbah Mijan.

Baca Juga: Dulu Dijuluki 'Bintang Bom Seks' Indonesia, Terungkap Kabar Terkini Eva Arnaz Usai Suaminya Dikabarkan Hilang pada Peristiwa 1998, Rela Banting Tulang Jualan Lontong Sayur Demi Sesuap Nasi

Tambahnya, ingatan itu akan tersimpan dalam ingatan Gala meski belum dapat mencerna maksud sebenarnya.

Apalagi saat Gala bertanya mengenai keberadaan orangtuanya yang kini sudah tiada.

"Itu, walaupun belum mengerti, biarkan tersimpan di dalam memorinya."

"Jadi, ketika ditanya seperti itu, harus dijawab jujur. Jangan dibohongi. Misalkan dia kangen Mama, Papanya, ya harus diceritakan secara jujur.

'Mama sudah di surga, Papa sudah di surga, ya Nak. Sekarang, Gala sekarang sama Aunty.' Jadi mengungkapkan hal-hal yang bersifat jujur.

Walaupun belum nalar, itu akan tersimpan di memorinya," terangnya.

(*)