GridHot.ID - Wajah Yati Surachman memang kerap mondar mandir di layar televisi.
Melansir Nakita.id, wanita yang sudah menggeluti dunia seni peran sejak lama ini memang jadi langganan untuk memerankan seorang nenek yang hidup miskin.
Dalam setiap judul sinetron yang melibatkan dirinya, Yati tampak selalu totalitas.
Aktris lawas ini ternyata tak hanya terlibat dalam sinetron saja.
Dilansir dari Tribunnewsmaker.com, bintangi banyak judul film dan sinetron, begini kabar terbaru artis senior Yati Surachman.
Nama Yati Surachman dikenal sebagai artis yang lama berkiprah di dunia hiburan.
Sosoknya dikenal setelah muncul di film layar tancap pada era 1970-an.
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 8 Agustus 1957 yang kerap disapa dengan Yati Rachman ini merupakan salah satu artis Indonesia terbaik di era 1970-an.
Namanya pertama kali muncul di layar tancap saat berperan di film berjudul Inem Pelayan Seksi (1975).
Dikutip TribunJatim.com dari berbagai sumber pada Rabu (2212/2021), begini kehidupan dan nasib Yati Rachman.
Diakui sebagai Artis Tebaik
Yati Surachman terus membintangi sejumlah film hingga puncaknya pada tahun 1980, dia mulai dikenal luas oleh publik seusai berhasil dinobatkan sebagai Artis Terbaik pada ajang penghargaan film prestisius yakni Festival Film Film Asia Pasifik di tahun yang sama.
Gelar tersebut dia peroleh berkat perannya sebagai tokoh Sum Kuning dalam film besutan sutradara Frank Rorimpandey yang berjudul Perawan Desa (1980).
Film Perawan Desa adalah film bisu yang diadopsi dari sebuah kisah nyata.
Film tersebut menceritakan tentang kisah Sum Kuning, seorang gadis belia penjual telur cantik yang diperkosa oleh sejumlah pemuda dari keluarga pejabat di kota Yogyakarta.
Kasus tersebut kemudian merebak menjadi berita besar yang memuat konflik kepentingan.
Film Perawan Desa berhasil dinobatkan sebagai Film Bioskop Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) di tahun yang sama.
Kualitas akting yang memukau, membawa namanya kembali membintangi puuhan judul fim seperti Inem Pelayan Sexy (1976), Ateng Pendekar Aneh (1977), Binalnya Anak Muda (1978), Gita Cinta dari SMA (1979), Perawan Desa (1980), dan masih banyak lagi.
Yati Surachman melebarkan sayapnya di sinetron terkenal 2000-an seperti Dukun Palsu, Pernikahan Dini, hingga Nyoman dan Presiden.
Sejak saat itu kariernya terus melejit.
Yati Surachman mengepakkan sayap nya di dunia seni peran dengan turut bermain dalam sejumlah sinetron dan FTV.
Puncaknya pada 1995 berkat sinetron berjudul Dukun Palsu, Yati Surachman masuk nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam perhelatan Piala Vidia, ajang penghargaan prestisius untuk sinetron Indonesia.
Yati Surachman merasa punya kemampuan untuk berakting di situ dan langsung meninggalkan dunia tarik suara yang digeluti sebelumnya.
Sepanjang kariernya, artis yang terkenal dengan penampilan sederhana tersebut telah membintangi puluhan judul film dan sinetron dan masih aktif hingga saat ini.
Pada 2011, Yati Surachman melepas masa lajangnya dengan menikahi seorang pria bernama Soesilo yang telah dikenalnya sejak tahun 1982.
Pernikahan tersebut berlangsung di tanggal 10 Juli 2011.
Yati Surachman merasa punya kemampuan untuk berakting di situ dan langsung meninggalkan dunia tarik suara yang digeluti sebelumnya.
Dikenal lewat film Inem Pelayan Sexy
Film yang dibuat pada 1976 ini menceritakan tentang Brontoyudo, direktur sebuah perusahaan, yang usahanya berawal dari usaha jualan sate, jatuh cinta pada seorang pelayan yang bernama Inem yang bekerja pada keluarga Cokro, pegawainya sendiri.
Tentu keadaan ini menjadi terbalik-balik dan menyajikan suasana lucu.
Banyak istri-istri para pegawainya bergunjing, sementara Inem sendiri juga menjadi serba salah.
Dalam film ini dipertunjukan pula bagaimana rumah-rumah mewah tanpa pelayan, sehingga para nyonya tidak bisa melakukan aktivitas sosialnya dan para tuan tidak bisa mengeluarkan gagasan brilian untuk pekerjaannya.
Pernah bekerja di Pertamina
Yati Rachman pernah bercerita bahwa Yati pernah bekerja di anak perusahaan Pertamina sebelum memutuskan masuk ke dunia hiburan.
Setahun setengah berkarir di Pertamina Elnusa, akhirnya dia memberanikan diri untuk terjun ke dunia akting.
Yati pun nekat terjun ke dunia akting dan membintangi film pertamanya pada 1976, Inem Pelayan Sexy.
Bayaran pertama yang dia dapatkan adalah Rp150.000
Masih aktif hingga kini
Meski memulai karier sejak 4 dekade lalu, namun Yati Rachman hingga kini masih aktif memainkan peran di sejumlah film layar lebar seperti Suara Hati Istri, Magic Tasbih, Amanah Wali 3, dan masih banyak lagi.
Berhutang karena dampak Covid-19
Memasuki tahun 2000-an, Yati Surachman makin eksis sebagai aktris senior yang berperan dalam film King (2009), Sang Pencerah (2010), Modal Dengkul (2013), Palasik (2015), Wedding Agreement (2019), Bangkitnya Mayit: The Dark Soul (2021), merupakan deretan film yang dibintanginya.
Nama Yati Surachman pun besar dari perannya di sejumlah judul sinetron.
Di antaranya adalah Pernikahan Dini (2001), Kawin Gantung (2004), Mimpi Manis (2006), Suci (2008), dan Amanah Wali 3 (2019).
Selama berkarier puluhan tahun, sosok Yati pun lekat dengan peran seorang pembantu atau ibu penyabar yang memiliki kehidupan memprihatinkan.
Kisah penuh air mata itu juga sempat dirasakan Yati dalam kehidupan nyata.
Ya, karier perempuan 64 tahun ini sempat terdampak pandemi Covid-19.
Melalui tayangan Silet pada 5 Mei 2020, dia menceritakan kondisinya yang kehilangan pekerjaan.
Sebagai tulang punggung keluarga, Yati bingung mencari sumber penghasilan.
Dia harus tetap berjuang dengan kondisi ekonomi yang seadanya.
Yati sampai menjual rumah megahnya dan beralih ke rumah yang lebih sederhana.
Yati pernah kesulitan memenuhi kebutuhan hidup akibat imbas dari pandemi Covid-19.
Apalagi sejak PSBB diterapkan, Yati tak bisa mendapatkan uang karena semua jadwal syuting terhenti.
Yati berharap mampu keluar dari situasi sulit saat ini.
Sejauh ini, Yati telah meminjam kartu kredit ponakannya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari sembari menunggu honornya turun.
Di lain sisi, dia juga harus berjuang merawat sang ibunda yang sakit.
Sayangnya sang ibunda akhirnya meninggal dunia pada 19 Juli 2020.
Menurut pengakuannya, sang Ibunda telah lama mengidap sejumlah penyakit yakni Diabetes dan juga Stroke.
"Sakitnya sih udah lama, diabet sama stroke.
Tapi ini yang terbaik buat mama, jadi mama udah ga sakit lagi", ucap Yati Surachman dikutip TribunJatim.com dari tayangan YouTube Cumi-Cumi yang diunggah pada 20 Juli 2020.
Namun kepergian orangtuanya tak membuat Yati patah semangat kembali berkarya di dunia hiburan Tanah Air.
Yati kini menunggu sejumlah perilisan film baru yang dibintanginya yakni Satria Dewa: Gatotkaca, Miracle in Cell No.7, dan Jangan Berhenti Menyayangi Aku: Janji untuk Negeri. (*)