Gridhot.ID - Publik tentu sudah tidak asing dengan sosok Roy Suryo.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini sering muncul di layar kaca.
Dikenal sebagai pakar telematika, Roy Suryo kerap membahas foto maupun video kontroversi.
Pada 2020 lalu, pria berdarah keraton Yogyakarta ini memutuskan mundur dari kancah politik.
Dalam surat kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy menyatakan ingin fokus menyelesaikan pendidikan doktor sebagai alasan mengundurkan diri dari partai.
Roy menyatakan bahwa tugas akhir studi S3-nya menyita waktu dan konsentrasi.
Selain itu, ia sering mengisi berbagai diskusi atau seminar sebagai pakar telematika sehingga tidak bisa lagi aktif di partai.
"Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir selaku mahasiswa tingkat doktoral (strata-3) di Universitas Negeri Jakarta yang memerlukan lebih banyak konsentrasi dan alokasi waktu yang tidak sedikit," tulis Roy dilansir Kompas.com dalam surat kepada SBY yang ia serahkan, Rabu (11/3/2020).
Hunian mewah Roy Suryo
Terlepas dari kariernya, hunian mewah dan koleksi mobil milik eksMenpora sempat disorot publik.
Jejeran mobil mewah Roy terparkir di area garasi yang hadir dengan pilar-pilar kokoh penyanggah.
Mantan politisi Partai Demokrat itu mengoleksi Mercy yang merupakan mobil pabrikan Jerman.
Jumlahnya tak tanggung-tanggung.
Saat dikunjungi Tribunnews.com pada 2013, Roy mengaku hasil koleksinya sejak 1998 terhadap mobil ini mencapai lebih dari 50 unit Mercy.
Namun, Roy mengatakan bahwa semua itu didapat tidak dengan cara membeli tunai melainkan diangsur.
"Kalau ditotal kira-kira ada 50 unit," ujar Roy saat itu.
Hal ini terbukti dari jejeran mobil dengan dominasi warna hitam dan silver yang terparkir di garasi Roy.
Viral karena banyak parabola
Tak hanya mobil-mobilnya, rumah mantan Menpora di Yogyakarta sempat viral akibat banyak parabola.
Dahulunya kata Roy, semua parabola tersebut terletak di belakang rumah kemudian dipindah ke depan.
"Semua parabola itu sudah ada sejak saya tinggal di sana mulai tahun 1994 yang lalu," kata Roy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/12/2019).
Pemasangan parabola-parabola itu memiliki alasan yakni karena posisi Indonesia strategis di garis khatulistiwa.
"Sekaligus saya mengajak masyarakat bisa bersyukur melalui karena ini Rahmat Allah SWT, posisi kita strategis di garis khatulistiwa di mana semua data tersedia di atas sana," jelas Roy.
Lebih lanjut, ia juga berpesan kepada siapapun yang menduga pemasangan parabola-parabola akan dibuat untuk macam-macam, ia hanya mendoakan agar segera diberi hidayah oleh Allah SWT.
(*)