Gridhot.ID - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara diketahui sedang memberikan bonus bagi para atlet peraih mendali saat Pekan Olahraka Nasional XX Papua.
Dikutip Gridhot dari Medan Gubernur Edy Rahmayadi mengungkapkan pihaknya memberikan total Rp 11,1 Miliar untuk para atlet dan pelatih.
Besaran bonus yang diberikan Pemprov Sumut yakni peraih medali emas mendapat Rp 250 juta, perak Rp 125 juta dan perunggu Rp 75 juta.
Sedangkan pelatih yang atletnya meraih emas mendapatkan bonus sebesar Rp 100 juta, perak Rp 75 juta dan perunggu Rp 50 juta.
"Apa yang kita lakukan semua adalah menggubakan uang rakyat," kata Edy di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan, Senin (27/12/2021).
Namun acara pembagian bonus tersebut ternyata diselipi aksi mengejutkan dari Gubernur Edy.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, aksi pengusiran dilakukan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi kepada pelatih biliar Coki Aritonang dalam acara pembagian bonus atlet peserta PON XX Papua di rumah dinas gubernur di Medan, Senin (27/12/2021).
Di tengah acara, Edy melihat ada seseorang yang tidak ikut bertepuk tangan mendengar sambutannya karena tertidur.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan?" tanya Edy sembari menunjuk ke arah Coki.
Edy kemudian memanggil Coki ke panggung untuk ditanya beberapa hal.
"Atlet apa kau?" tanya Edy lagi. Coki kemudian menjawab bahwa dia pelatih biliar. "Tak cocok jadi pelatih ini," kata Edy.
Dijewer hingga diusir Edy pun menjewer telinga Coki hingga sebagian hadirin bertepuk tangan.
Namun tawa hadirin berubah menjadi hening ketika Coki diusir oleh Edy.
"Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini," tegas Edy.
Coki kemudian angkat kaki dari ruangan itu.
Edy juga meminta KONI dan Dispora mengevaluasi cabang olahraga biliar.
"Evaluasi. Kadispora, Ketua KONI. Yang tak pantas, tak usah (dipakai lagi)," tuturnya.
Video menyebar
Peristiwa itu pun diketahui masyarakat karena video beredar di grup-grup WhatsApp.
Kejadian tersebut terjadi dalam acara penyerahan bonus di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinas gubernur di Medan.
Mulanya Edy memberikan sambutan tentang prestasi atlet dari Sumut yang membanggakan.
Hadirin selalu bertepuk tangan ketika Edy memberi ucapan penyemangat.
Namun kemudian, Gubernur Edy melihat Coki yang tertidur dan tidak bertepuk tangan.
(*)