Gridhot.ID - Sedang heboh terkait sosok buronan polisi yang tiba-tiba muncul dan melakukan penganiayaan di hadapan Kapolres.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ali Kenter alias Alken yang merupakan penambang emas diketahui menggigit ujung hidung mantan bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar.
Peristiwa itu terjadi di rumah pelaku, Ali Kenter alias Alken, di Kelurahan Tumubui, Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Rabu (29/12/2021).
Akibat penganiayaan tersebut, Sehan mengalami luka serius.
Ujung hidung politikus PAN tersebut hanpir putus dibuatnya.
Sosok Ali Kenter sendiri merupakan buronan polisi sejak Februari 2021 lalu.
Dikutip Gridhot dari Tribun Manado, Ali Kenter kala itu memiliki pertambangan emas tanpa izin atau ilegal.
Karena aktivitas tambah ilegalnya itulah, Tim Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Bareskrim Mabes Polri pernah mencari Ali Kenter di lokasi tambangnya.
Namun saat penggerebekan, Ali Kenter tak berada di lokasi.
Polisi hanya menahan tiga penambang yang ditemukan di area tambang.
Kemudian menyegel tambang milik Ali Kenter yang berada di Boltim.
Saat itu, Kapolres Boltim dijabat AKBP Irham Halid.
Karena tak menemukan Ali Kenter, Mabes Polri kemudian memasukkan nama pengusaha tambang ilegal itu sebagai daftar pencarian orang (DPO) alias buron sejak ditetapkan tersangka pada Februari 2021 lalu.
Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Sosok 'Guru' yang Mengajarinya Melawak Meninggal Dunia, Eko Patrio Amat Berduka: Semoga Hidup Dalam Surga... Kronologi
Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid mengemukakan, mulanya ia mendapat panggilan dari mantan bupati Sehan.
Kapolres pun bergegas mendatangi lokasi.
Sehan meneleponnya karena Alken tidak mengizinkannya keluar dari rumah.
"Pak Sehan sempat panggil, kata dia sudah tidak dikasih keluar (pelaku Alken) kalau misalnya masalah utang ini tidak selesai," sebutnya, Kamis (30/12/2021).
Ketika tiba di tempat kejadian, Kapolres melihat tangan Alken sudah dalam kondisi luka dan sedang dijahit.
Melihat hal tersebut, Kapolres meminta Alken dan Sehan berbicara baik-baik untuk menyelesaikan persoalan mereka.
Dia juga memanggil Resmob untuk memastikan situasi tetap aman.
Kapolres sempat ke luar rumah ketika Resmob tiba.
Namun mendadak, dia mendengar Sehan menjerit.
"Saya pikir Pak Sehan dipukul, rupanya tidak dipukul, tapi digigit hidungnya sampai berdarah," kata dia.
Masalah utang piutang
Kapolres menyebutkan, penganiayaan ini diduga terjadi karena persoalan utang-piutang.
"Kita tidak tahu utang piutangnya kapan, di mana, terkait apa, kita tidak tahu."
"Karena itu masalah perdata," katanya
Sehan yang terluka kemudian dibawa ke salah satu rumah sakit di Kotamobagu untuk mendapatkan perawatan.
"Di situ juga dibuat visum sekaligus laporan ke polisi," paparnya.
Polisi pun segera meringkus pelaku.
(*)