GridHot.ID - Sosok ini dulu sangat terkenal karena sering tampil di teve.
Dia punya suara khas yang tinggi dan melengking dengan rambut panjang dan gimbalnya.
Melansir Grid.id, penyanyi berambut kriwil ini adalah Candil, mantan vokalis band Seurieus.
Candil jelas tak asing didengar karena termasuk jajaran penyanyi rocker yang lagunya hits di Indonesia.
Mulai dari lagunya yang berjudul 'Rocker Juga Manusia', 'Apanya Dong', dan 'Marilah Kemari' pernah ramai dinyanyikan publik.
Dilansir dari tribunjatim, Dian Dipa Chandra atau yang akrab dikenal sebagai Candil dulu dikenal sebagai vokalis dari band rock, Seurieus.
Tapi Candil keluar sejak tahun 2008 lalu dari Seurieus dan membentuk grup band sendiri.
Tapi tampaknya karier Candil bersama band baru tak moncer saat bersama Seurieus.
Karena itu, sempat muncul kabar soal Candil yang merasa menyesal karena telah hengkang dari grup yang membesarkan namanya itu.
Mendapati hal tersebut, Candil pun buka suara.
"Yah sebenernya konfliknya agak rumit dulu," ujar Candil menanggapi hal tersebut saat menjadi bintang tamu di acara "Pagi Pagi Ambyar" yang tayang Rabu (29/12/2021) lalu.
Candil pun kemudian mengkonfirmasi fakta bahwa dirinya mengundurkan diri lebih dulu.
Tapi kemudian niatannya itu justru dihalang-halangi oleh label musik.
"Pertamanya saya minta keluar, minta mundur. Terus label bilang janganlah sayang," tutur Candil mengawali ceritanya.
Akhirnya Candil pun mengurungkan keinginannya dan kembali mendatangi personel Seurieus untuk bergabung lagi.
Sayangnya para member lain rupanya sudah sepakat untuk meminta Candil untuk keluar.
"Gue dateng lagi ke anak-anak tapi ternyata mereka sudah ada planning lain. Pas gue dateng, ya sudah lo keluar saja. Ya sudah gue keluar." sambung pria bernama asli Dian Dipa Chandra tersebut.
Semenjak itulah, Candil akhirnya benar-benar memutuskan keluar dari Seurieus.
Candil kemudian berusaha membuat grup baru sebagai tandingannya.
"Tapi bener loh sekarang jadinya bercanda. Gue ketemu sama pemain gitar Seurieus yang dulu yang keluar juga, gue bikin band bercanda (sama dia)," beber Candil.
Kendati begitu, Candil menekankan hubungannya dengan member Seurieus saat ini sudah membaik.
Mereka bahkan sempat menggelar reuni bersama.
"Alhamdulillah lancar karena sudah masing-masing, sudah berapa lama juga kan. Sudah ada kesibukan masing-masing. Kita terakhir ketemu, kita sempet bikin reuni buat temen-temen yang terkena Covid," terang Candil.
Candil juga sempat menceritakan karier musiknya pasca keluar dari Seurieus.
Candil mengatakan bahwa dirinya sempat merilis beberapa lagu bersama band barunya.
Ternyata setelah keluar dari manajemen Seurieus, Candil mengakui kesulitan mempromosikan lagu baru.
Bahkan, Candil membeberkan alasan yang membuat kualitas suaranya tak semaksimal dulu.
Sebelumnya, Candil membenarkan jika suaranya tak terdengar semelengking dahulu.
Candil mengatakan kondisi tubuh yang lelah juga bisa mempengaruhi kualitas suaranya. Terlebih lagi, perjalanan luar kota yang panjang membuat kondisi tubuh semakin tak fit.
"Ya kalau terlalu diforsir pasti ada momen-momen capek apalagi kalau perjalanan jauh, gak bisa tidur, capek jadi ngaruh ke suara," ujar Candil saat menjadi bintang tamu "Pagi Pagi Ambyar" Trans TV.
Candil pun mengklaim jika ketidakrutinannya untuk latihan juga bisa mempengaruhi kualitas suaranya.
Itu mengapa, Candil menyadari jika kualitas suaranya memang tak sekuat dan semelengking sebelumnya.
"Iya, kalau gak latihan otomatis turun, karena kan pita suara kan dari otot segala macem juga kan," papar Candil.
"Bukannya instrumen dari gitar segala macem jadi mau gak mau ya harus diperhatikan."
Ditambah lagi, sejak pandemi rutinitas manggung Candil semakin berkurang.
Itu mengapa, pria berusia 47 tahun itu menjadi jarang bernyanyi sejak pandemi Covid-19.
Candil pun sempat terkejut dengan kualitas suaranya saat kembali mencoba bernyanyi.
Ia menyebut suaranya tak sekuat dan sebagus dahulu.
"Jadi begitu pandemi boro-boro mikirin nyanyi kan ini gimana kan gue mesti bisa menyambung hidup," ungkap Candil.
"Jadi kita ngerjain yang lain jadi lupa nyanyi, pada akhirnya udah mulai membaik ada kesempatan nyanyi pas gue coba nyanyi lah kok powernya turun."
Kini, Candil masih berusaha untuk memulihkan kualitas suaranya seperti sebelumnya.
Ia mengaku tengah berlatih terus menerus demi mendapat kualitas suara seperti yang diinginkannya.
"Jadi ya udah gue latih terus sampai suara gue balik kayak dulu," tuturnya.
Diketahui, Seurieus dibentuk oleh kumpulan mahasiswa ITB pada tahun 1994.
Beberapa tahun berkarier, akhirnya mereka mengeluarkan tembang yang berjudul Rocker Juga Manusia.
Selain sukses di pasaran, tembang tersebut adalah sebuah ikon untuk Seurieus sendiri.
Kesuksesan mereka berlanjut ketika terpilihnya Seurieus menjadi band yang mengisi lagu latar untuk film Jomblo di tahun 2006.
Rotasi terberat Seurieus saat 2008 ketika sang vokalis, Candil memutuskan untuk keluar dan membentuk band baru.
Candil menceritakan kariernya pasca keluar dari Seurieus.
Hal itu diungkapkannya dalam video perbincangannya bersama Anang Hermansyah yang diunggah di kanal Youtube Ngobrol Asix beberapa bulan lalu.
Pencipta lagu BDG 19 OKT itu mengatakan bahwa dirinya sempat merilis beberapa lagu bersama band barunya.
Ternyata setelah keluar dari manajemen Seurieus, Candil mengaku bahwa ia kesulitan mempromosikannya.
"Singel ada sekitar lima, setelah tidak di Seurieus. Kebanyakan ada di soundtrack. Akhirnya, gue sempat bikin band juga," ungkap Candil.
"Beberapa tahun lalu, gue juga rilis album. Dulu kan sudah pernah ikut label, dan lainnya. Ternyata tidak semudah itu," imbuhnya.
Candil menjelaskan bahwa seluruh ekosistem industri musik tanah air berubah cepat. Ekosistem ketika ia di Seurieus pun sudah tidak lagi relevan lagi dan sulit untuk diterapkan.
"Sudah kelar bikin sendiri, sok tahu, enggak kedengaran juga," kata Candil.
"Ya sudah, enggak kedengaran, akhirnya sempat bikin single lagi, dampaknya juga sama," tambahnya.
Lebih lanjut, Candil sempat tidak percaya dengan ekosistem musik tanah air yang sudah serba digital.
Ia pun mengakui, bahwa seorang musisi juga harus bisa beradaptasi dengan perubahan zaman yang sangat cepat.
"Ya sudah, ternyata gue masuk di era fisik (kaset atau CD). Berubah ke digital masih nggak percaya gitu, bisa jualan ke era digital. Tapi gue akhirnya tobat dan go to digital," ucap Candil.
"Harus beradaptasi memang," pungkasnya.(*)