Gridhot.ID - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa melakukan mutasi jabatan di lingkungan TNI.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji dipromosikan menjadi Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Jabatan Pangdam Jaya selanjutnya diisi Mayjen TNI Untung Budiharto yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Khusus Panglima TNI.
Pengangkatan Untung menjadi Panglima Kodam Jaya itu diputuskan Andika melalui surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/5/1/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Surat keputusan tersebut ditetapkan pada Selasa (4/1/2022) dan ditandatangani oleh Kepala Sekretariat Umum TNI Brigjen Edy Rochmatullah.
Saat dikonfirmasi, Panglima TNI Andika membenarkan penunjukkan Untung menjadi Pangdam Jaya.
"Betul sekali," ujar Andika kepada Kompas.com, Kamis (6/1/2022).
Profil Mayjen TNI Untung Budiharto
Melansir Tribunnews.com, jenderal bintang dua ini merupakan jebolan Akmil 1988 dari kecabangan infanteri.
Mayjen Untung diketahui merupakan mantan anggota Tim Mawar.
Tim Mawar merupakan tim yang dibentuk Grup IV Kopassus pada 1998.
Tim Mawar ini menjadi dalang dari operasi penculikan belasan aktivis politik pro-demokrasi menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Soeharto pada 1998.
Saat Tim Mawar dibentuk, Kopasuss dipimpin oleh Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Terdapat 14 aktivis yang ditangkap oleh Tim Mawar, tetapi 9 di antaranya berhasil dipulangkan, sementara terdapat beberapa tawanan lain yang berstatus hilang, salah satunya Wiji Thukul.
Dalam penempatan posisi di tubuh TNI, Untung tercatat beberapa kali menempati jabatan strategis.
Secara lengkap berikut profil Mayjen TNI Untung Budiharto:
- Danyonif 733/Masariku (2004-2005)
- Dandim 1504/Ambon (2005-2006)
- Kasrem 151/Binaiya (2007-2009)
- Asren Kopassus (2009-2010)
- Dosen Madya Seskoad (2010-2012)
- Pamen Ahli Kopassus Golongan IV Bidang Taktik Parako
- Danrindam IV/Diponegoro (2012-2013)
- Danrem 045/Garuda Jaya (2013-2014)
- Paban IV Bindok Staf Operasi Angkatan Darat (2014)
- Irdam XVIII/Kasuari (2016-2017)
- Waasops Kasad (2017-2019)
- Kasdam I/Bukit Barisan (2019-2020)
- Direktur Operasi dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (2020)
- Sekretaris Utama BNPT (2020-2021)
- Staf Khusus Panglima TNI (2021)
Polemik Penunjukan Eks Tim Mawar Jadi Pangdam Jaya
Langkah Panglima TNI mempromosikan Mayjen Untung Budiharto menjadi Pangdam Jaya menuai kritik.
Kepala Divisi Pemantauan Impunitas Kontras Tioria Pretty Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) menilai, promosi ini menunjukkan tidak adanya penghormatan TNI terhadap proses pengadilan dan putusan hakim dalam proses hukum terhadap Tim Mawar.
Dalam putusan pengadilan, ada 11 orang yang dinyatakan sebagai terdakwa dan 5 orang dikenakan sanksi pidana dan pemecatan, termasuk Untung Budiharto.
Namun sejak putusan ini dikeluarkan, Untung justru melenggang bebas dan tidak menaati putusan pengadilan yang ada.
"Kami khawatir ini sebatas balas budi atau bentuk relasi semata sebab mengabaikan rekam jejak. Bagaimanapun juga, TNI, terkhusus Pangdam Jaya, memiliki peran untuk melindungi hak asasi manusia," ujar Pretty dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Kamis (6/1/2021).
Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti Kontras mempertanyakan komitmen pemerintah dalam menuntaskan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat masa lalu menyusul penunjukkan Untung jadi Pangdam Jaya.
Menurut Fatia, promosi jabatan Untung menjadi Pangdam Jaya memperlihatkan tidak adanya komitmen pemerintah dalam menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
"Dari tahun ke tahun, dari rezim ke rezim tidak pernah ada komitmen dari pemerintah untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (7/1/2021).
Ia berharap pemerintah bisa menunjukkan ketegasan dan keberanian dalam merealisasikan komitmennya untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
"Tidak hanya di masa kampanye, tetapi diwujudkan dari beberapa kebijakan yang dikeluarkan," katanya.
Selain Mayjen Untung, Kompas.com mencatat setidaknya terdapat 5 eks Tim Mawar yang kini punya jabatan moncer.
1. Brigjen Dadang Hendra Yudha
Dadang Hendra Yudhamerupakan lulusan Akmil 1988.
Ia merupakan eks Tim Mawar yang kini menjadi anak buah Prabowo di Kementerian Pertahanan.
Jabatan yang diemban di Kementerian Pertahanan adalah Direktur Jenderal Potensi Pertahanan.
Pria kelahiran 21 Mei 1965 itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Umum Sekretariat Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
2. Brigjen (Purn) Yulius Selvanus
Yulius merupakan abituren Akmil 1988 dari kecabangan infanteri.
Seperti eks Tim Mawar lain, Yulius juga mengisi jabatan di lingkungan Kementerian Pertahanan, yakni Kepala Badan Instalasi Strategis Pertahanan (Kabainstrahan).
Sebelumnya, Yulius pernah menjabat Komandan Korem 181/Praja Vira Tama.
3. Mayjen Fauzambi Syahrul Multhazar
Fauzambi merupakan eks Wakil Komandan Tim Mawar. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Staf Khusus KSAD.
Di Kementerian Pertahanan, ia mengemban jabatan Kepala Satuan Pengawas Universitas Pertahanan (Kasatwas Unhan) yang berada di bawah kewenangan Kementerian Pertahanan.
4. Mayjen (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirrussalam Nusyirwan
Chairawan merupakan eks Komandan Tim Mawar.
Prabowo Subianto kemudian mengangkat Chairawan menjadi Asisten Khusus Kemenhan.
5. Brigjen TNI Nugroho Sulistyo Budi
Brigjen Nugroho Sulistyo Budi mendapat posisi sebagai Staf Ahli Bidang Politik Kementerian Pertahanan.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Staf Ahli Ka BIN Bidang Sosbud BIN.
(*)