Find Us On Social Media :

Dulu Buat Satu Indonesia Iri Setelah Dapat Miliaran Rupiah Mendadak, Warga Kampung Miliarder Tuban Sekarang Menyesal Bukan Main Jual Tanahnya ke Pertamina, Begini Kisahnya

Sales sempat geruduk warga kampung miliarder Tuban.

Hal lain juga disampaikan Mugi (60), warga kampung miliarder lainnya.

Seusai menjual tanah seluas 2,4 hektare ke perusahaan plat merah tersebut, kini ia kesulitan mendapatkan penghasilan setiap panen.

Jika biasanya bisa mendapat Rp 40 juta saat panen, sekarang sudah tak lagi mendapat hasil tersebut.

"Dulu lahan saya tanami jagung dan cabai, setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta. Kini tak lagi memiliki penghasilan, setelah menjual lahan," ungkapnya.

Ia juga bercerita, lahan miliknya dijual sekitar Rp 2,5 miliar kemudian uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sisanya ia tabung.

Mugi mengingat, dulu sering didatangi pihak Pertamina saat berada di sawah agar mau menjual lahan.

Segala bujuk rayu pun ditawarkan, termasuk tawaran pekerjaan untuk anaknya. Namun hingga kini, tawaran tersebut tak pernah terealisasi.

Baca Juga: Cicit Soeharto Ini Dikenal Jenius, Raih Gelar Master di Usia 18 Tahun, Kini Duduki Kursi Chairman dan Sudah Menikah, Istrinya Blasteran Amerika

"Dulu saya didatangi pihak pertamina agar mau jual lahan, janji diberi pekerjaan anak-anak saya tapi tidak ada sampai sekarang," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Aliansi warga enam Desa yaitu Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu, berunjuk rasa di kilang minyak pertamina grass root refinery (GRR), Senin (24/1/2022).

Sekitar 100 massa yang melibatkan karang taruna enam desa di wilayah ring perusahaan itu, menyoal PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) yang dinilai tidak kooperatif.