Find Us On Social Media :

Para Petani Dikibuli, Timor Leste Tanpa Tedeng Aling-aling Impor Beras Rusak untuk Rakyatnya, Begini Kronologinya

Warga Timor Leste

Dilansir GridHot dari The Oekusi Post, salah satu program pemerintah Timor Leste yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak adalah mengelabui petani.

Tindakan mengelabui tersebut dilakukan dengan mengatakan pada petani bahwa pemerintah akan mempromosikan hasil pertaniannya.

Padahal, pada nyatanya anggota pemerintahannya lebih memilih menerima beras impor dari luar negeri yang sudah tidak bergizi lagi.

Mereka sangat berani dan senang sekali memamerkan beras impor yang akan dijadikan ketahanan pangan nasional.

Mereka tak malu mengimpor beras yang bahkan sudah berkurang kadar gizinya.

Kendati demikian, mereka tetap rela mengeluarkan uang ribuan dollar AS untuk membeli beras rusak tersebut.

Indeks Kelaparan Global pada tahun 2017 mengkategorikan Timor Leste sebagai negara dengan tingkat kelaparan yang “serius”.

Baca Juga: Boyong Keluarga Kecilnya Hijrah ke Luar Negeri, Mantan Suami Paramitha Rusady Sempat Tersandung Masalah Ekonomi, Kecerdasan Istri Jadi Penyelamat Keadaan

Situasi ini merupakan akibat langsung dari sejumlah hal yang terjadi di negara tersebut.

Sebut saja produktivitas pertanian yang buruk, pendapatan yang rendah, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor-Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.

Merespon situasi di atas, seorang komentator menilai bahwa hal tersebut tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras yang tak layak.

Padahal, disebutkan bahwa beras yang dihasilkan oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik.

“Namun, situasi ini tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras dari luar negeri. Beras lokal yang diproduksi oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik tapi sayangnya pemerintah tidak mau membelinya," kata seorang komentator.

(*)