1. Risiko penyakit kronis
Ibu yang hamil di usia 40 tahun ke atas lebih berisiko terkena diabetes, penyakit tiroid, atau tekanan darah tinggi.
Hal itu pun pada akhirnya bisa meningkatkan risiko keguguran, preeklamsia, dan bayi prematur.
2. Kondisi fisik yang tidak bugar
Perempuan yang hamil bisa memiliki tubuh yang bugar saat berusia 20-30 tahunan.
Sebaliknya, jika kita hamil di usia yang tidak muda, tubuh akan mudah lelah, nyeri, dan perasaan tidak nyaman.
Namun, risiko ini pada umumnya tidak terjadi jika kita rutin olahraga dan aktif bergerak.
Pilihan olahraga yang bisa dilakukan adalah yoga, berenang, dan jalan kaki.
3. Meningkatkan risiko melahiran anak down syndrome
Sebelum program hamil, kita yang berusia 40 tahun ke atas disarankan untuk melakukan skrining genetik.
Pasalnya, usia ibu saat hamil adalah salah satu faktor risiko penyebab down syndrome.
Menurut National Down Syndrome Society, perempuan berusia 40 tahun memiliki peluang 1 dari 100 melahirkan bayi dengan down syndrome. Angkanya melonjak jadi 1 dari 10 pada usia 49 tahun.
Walaupun risiko hamil di usia 40 tahun ke atas terbilang kompleks, kita tak perlu pesimis.
Praktisi kesehatan yang berpengalaman, teknologi kesehatan modern, kesiapan fisik serta mental calon ibu yang prima dapat membantu meminimalkan komplikasi dan melahirkan bayi dalam kondisi sehat.
(*)