Find Us On Social Media :

Sampai Disarankan Pergi ke Dokter Jiwa, Pelawak Kondang Ini Ternyata Idap Penyakit Serius yang Kerap Membuatnya Cemas Berlebihan

Wendi Cagur saat berbincang dengan wartawan usai mengisi acara, di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Namun, rupanya tak banyak yang tahu soal kehidupan Wendi Cagur sesunggungnya di balik layar.

Ada satu rahasia yang akhirnya Wendi Cagur berani untuk sampaikan.

Semua itu rupanya berkaitan dengan masalah kesehatan yang selama ini suami Ayu Natasya alami.

Selama ini disembunyikan, Wendi Cagur rupanya mengalami sebuah penyakit yang mengganggu kesehatannya.

Dalam obrolannya bareng Onadio Leonardo di YouTube The Leonardo’s, Senin (9/11/2020), pria bernama asli Wendi Armoko ini mengaku mengidap penyakit overthinking yang berdampak pada kesehatannya.

Overthinking sendiri menurut psikologi adalah memikirkan sesuatu terlalu berlebihan.

Ternyata selama ini ia mengonsumsi obat untuk meredakan penyakitnya itu.

 Baca Juga: Kekayaannya Tembus Rp 200 Miliar Tapi Pinjam Uang Rp 700 Ribu ke Wendy Cagur, Ayu Ting Ting Ditolak Mentah-mentah Saat Ingin Bayar Utang, Ada Apa?

“Gue didiagnosis sama dokter overthinking. Kenapa gue gampang kena asam lambung bukan karena makanan (disebabkan overthinking),” ujar Wendi Cagur seperti dikutip GridHITS dari Kompas.com via YouTube The Leonardo’s.

"Gue berpikir hal yang enggak akan terjadi dan enggak mungkin terjadi,” sambung sang pelawak kemudian.

“Gue ke dokter. Gue konsultasi. Kata dokter, gue disuruh harus ke dokter jiwa. Gue sempet syok juga 'Hah gue sakit jiwa',” ujar Wendi Cagur.

Salah satu pembawa acara Brownis ini juga mengungkapkan salah satu contoh overthinking-nya.

“Misalnya pas gue naik pesawat, gue udah berpikir ke mana-mana dah tuh. Mulai gelisah,” kata Wendi Cagur.

Kemudian, Wendi Cagur mengaku dikasih obat untuk mengatasi kepanikannya.

Namun, ia tidak ingin ketergantungan pada obat terlebih lagi pandemi Covid-19 sempat membuat gejala overthinking-nya sempat kambuh.

Tetapi, berjalannya waktu, Wendi bisa atasi pikiran berlebihannya terkait virus corona.

(*)