GridHot.ID - Siapa yang tak mengenal sosok Sunan Ampel ? Tentu, Sebagian besar dari kita mengenal sosok yang satu ini, terlebih bagi umat muslim.
Sunan Ampel adalah salah seorang wali dari sembilan orang wali songo yang berjasa dalam menyebarkan ajaran agama Islam di Tanah Jawa.
Pada abad ke-15, Sunan Ampel megemban tugas dakwah di area Jawa, tepatnya di Ampel Denta, Surabaya Utara.
Tahun 1421, Sunan Ampel beserta pengikutnya mulai mendirikan masjid di area tersebut.
Masjid yang terletak di pinggiran kali Brantas ini kerap dijadikan destinasi wisatawan, terlebih saat melakukan 'tur ziarah wali songo'.
Tak hanya warga lokal, melansir Kompas.com, sebelum pandemi Covid-19, banyak wisatawan asing juga turut berkunjung ke masjid Sunan Ampel ini, mulai dari negara tetangga seperti Malaysia, hingga China, Prancis, Belanda, Italia, Saudi Arabia, Jepang, Yunani, Selandia Baru dan masih banyak lainnya.
Wisatawan asing itu umumnya ingin melihat arsitektur bangunan masjid Ampel yang sangat bersejarah karena telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, kemudian mereka juga berziarah ke makam Sunan Ampel.
Arsitektur masjid Sunan Ampel tentu memikat para wisatawan, pasalnya masjid ini memiliki struktur bangunan khas Indonesia berbahan kayu jati yang didatangkan dari beberapa wilayah di Jawa Timur.
Jika dilihat, terdapat 16 tiang penyangga bangunan yang panjangnya 17 meter dengan diameter 60 cm.
Pemilihan panjang tiang setinggi 17 meter ini ternyata bukan tanpa alasan, makna 17 sendiri merupakan jumlah rakaat sholat yang wajib di tunaikan setiap harinya.
Menariknya lagi, di tiang masjid ini terdapat ornamen kuno ketauhidan yang melambangkan keesaan Allah dari era jaman Majapahit.
48 Pintu Jati asli yang masih aktif digunakan setinggi 2 meter juga menghiasi area masjid seluas 4780 meter persegi tersebut.
Dilansir dari Kompas.tv, masjid kebanggaan arek-arek Suroboyo ini dulunya sempat di jadikan markas kemerdakaan oleh Laskar Hisbullah guna melawan penjajah.
Uniknya, tak hanya dijadikan tempat beribadah di jaman sekarang. Di sekitar masjid juga banyak pedagang berjualan, sehingga wilayah tersebut terkenal dengan nama Kampung Arab.
Tak heran, jika banyak wisatawan datang ke Masjid bersejarah ini. (*)