Gridhot.ID - Hari gajian merupakan hari yang ditunggu bagi setiap orang.
Apalagi jika menyinggung gaji ke-13 dan THR bagi PNS, TNI dan Polri.
Kabar gembiranya, kini, gaji ke-13 itu akan segera cair.
Melansir dari Serambinews.com, pemerintah dipastikan akan segera memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 tahun 2022.
Diperkirakan, THR akan dicairkan sesaat sebelum Idul Fitri yang jatuh di awal Mei 2022.
Jika mengacu tahun-tahun sebelumnya, pencairanTHRdilakukan dua minggu sebelum lebaran atau pada April.
Sedangkan gaji ke-13 biasanya cair bertepatan dengan tahun ajaran baru, yang tahun ini jatuh pada sekitar bulan Juni atau Juli.
Skema pembayaranTHRdan gaji ke-13 sudah diatur dalam undang-undang (UU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Hanya saja skema tersebut masih rencana dan belum dapat dipastikan.
BesaranTHRdan gaji ke-13 yang akan dibayarkan pun masih belum ditetapkan.
Dikutip Gridhot dari Gridstar,Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan bahwa memang saat ini skemanya masih belum pasti, namun dirinya menjelaskan bahwa skema diprediksi tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Di dalam RAPBN 2022, kebijakan untuk THR dan Gaji-13 saat ini sama dengan tahun 2021," kata Isa Rachmatarwata di Jakarta, Sabtu (29/01) dikutip dari Tribun Timur.
Tahun 2021 baik THR maupun gaji ke-13 diberikan tanpa memasukkan perhitungan tunjangan kinerja. Keduanya diberikan hanya berdasarkan gaji pokok dan tunjangan melekat.
Sekadar diketahui besaranTHRdan gaji ke-13 pada tahun lalu dipangkas karena alasan pandemi Covid-19.
Tujuan pemerintah menyalurkan gaji ke -13 dan juga THR ini guna mendukung daya beli masyarakat dan juga upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Melansir Kompas.com, memang saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang dalam pemulihan setelah dilanda pandemi Covid-19.
Presiden Joko Widodo mengatakan, 2022 akan menjadi momentum pemulihan ekonomi Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam sambutan pada Mandiri Investment Forum 2022 yang disampaikannya secara virtual pada Rabu (9/2/2022).
"Tahun 2022 akan menjadi momentum pemulihan ekonomi. Setelah dua tahun kita berada di situasi pandemi Covid-19 dan berbagai pilihan respons kebijakan untuk menyeimbangkan kondisi ekonomi," ujar Jokowi.
Dia melanjutkan, keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan gelombang penularan varian Delta di kuartal ketiga 2021 menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi yang cepat di kuartal keempat tahun lalu.
Hal serupa juga diperjelas olehGubernur BI Perry Warjiyo.
Iamengatakan, pemulihan ekonomi mulai terjadi karena disokong adanya percepatan vaksinasi, stimulus kebijakan BI, pemerintah, dan otoritas terkait, purchasing managers index (PMI), keyakinan konsumen, serta penjualan ritel.
"Proses pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2022 diperkirakan juga berlanjut meski peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron perlu terus diwaspadai. Sejumlah indikator ekonomi hingga Februari 2022 tercatat tetap baik,"imbuhnya.
Meski demikian, pemulihan ekonomi nasional juga masih menghadapi tantangan.
Utamanya dari faktor-faktor eksternal seperti gangguan pada rantai pasokan yang memicu peningkatan inflasi secara global.
Selain itu pemulihan nasional juga dipengaruhi olehnormalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat yang akan terjadi lebih cepat.
"Kita bersyukur saat ini beberapa indikator ekonomi menunjukkan tren yang semakin baik. PMI manufaktur per Januari 2022 berada di level 53,7 dan berada pada zona ekspansif. Dan ini lebih tinggi dari PMI Asean di level 52,7," ungkap Jokowi. (*)