GridHot.ID - Kasus penipuan investasi bodong berkedok binary option yang melibatkan Indra Kenz dan Doni Salmanan masih bergulir di kepolisian.
Melansir Tribun Seleb, polisi pun terus mengembangkan kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah orang terdekat keduanya.
Selain itu, Indra Kenz dan Doni Salmanan telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus tersebut.
Baik Indra Kenz maupun Doni Salmanan selama ini dikenal sebagai sosok crazy rich atau orang yang memiliki harta kekayaan berlimpah.
Bahkan mereka juga disebut sebagai 'sultan' muda.
Di usia yang masih muda, mereka telah memiliki harta dan aset yang nilainya miliaran.
Sayangnya, nasib Indra Kenz dan Doni Salmanan berbanding terbalik. Bahkan mereka kini ditahan dalam kasus tersebut.
Dilansir dari tribunstyle.com, bukan Indra Kenz atau Doni Salmanan, kini beredar kabar jika ada sosok lain yang lebih sadis daripada keduanya, sosok itu adalah Hendry Susanto.
Lantas siapakah Hendry Susanto sehingga dirinya disebut sebagai penipu yang lebih sadis dari Indra Kenz dan Doni Salmanan?
Kabarnya, Hendry Susanto membawa kabur hingga Rp 5 triliun.
Ya, sosok Hendry Susanto tiba-tiba jadi perbincangan di tengah hangatnya kasus afiliator aplikasi trading Indra Kenz dan Doni Salmanan.
Hendry Sisanto adalah pemilik dari tobot trading Fahrenheit yang kini jadi sorotan.
Fahrenheit sendiri merupakan perusahaan robot trading di Indonesia yang mengklaim bahwa mereka adalah robot trading pertama di Indonesia.
Henry Susanto yang merupakan pengusaha di bidang investasi saham kripto.
Berlokasi di Jakarta dan memiliki banyak member yang menggunakan jasa robot trading mereka.
Aktivitas mereka seketika hilang sejak 3 Februari 2022 yang berhenti publikasi di sosial media mereka.
Tercatat pada sejak Senin 7 Maret 2022, Fahrenheit dikabarkan mendadak Margin Call atau melakukan perubahan sistem.
Broker yang margin call biasanya akan menutup paksa akun member dan tidak bisa digunakan kembali, termasuk saldo yang ada didalamnya.
Hal ini merugikan para nasabah karena margin call dilakukan oleh robot trading yaitu sistem Fahrenheit itu sendiri.
Wajar saat ini menjadi sorotan, salah satu Crazy Rich dan juga anggota DPR Ahmad Sahroni juga mengutip hal ini.
Dalam akunnya @ahmadsahroni88 mengunggah kutipan tentang bos Fahrenheit yang saat ini buronan, kata-katanya berbunyi:
"PENIPU LEWAT ROBOT TRADING FAHRENHEIT SENILAI 5 TRILIUN !! WANTED!!
Siapakah dia? Dia dikenal sebagai pemilik robot trading Fahrenheit dimana pada tanggal 7 maret 2022 sudah menipu uang masyarakat Indonesia," bunyi tulisan di unggahan Ahmad Sahroni.
"Sampai sekarang tidak ada pencarian penangkapan, dan anehnya berita pun tidak mau menulis padahal yang diambil sebesar 10 kali lipat dari Indra Kenz dan Doni Salmanan
Yang lagi viral dan sudah banyak yang melapor namun tidak ada respon! 5 Triliun secara live.
Siapakah pejabat tinggi di balik investasi bodong ini?" imbuhnya.
Lantas Ahmad Sahroni pun menanggapi hal tersebut dengan menuliskan caption dalam unggahannya tersebut.
Dalam akunnya @ahmadsahroni88 menuliskan.
"Adaaaa lagi lebih sadiss... entah bener entah engga. (apa bener sampe 5 T) wassalam ini kalau sampai bener.
Makanya saya Minta Polri untuk ta takut kejar pelaku Pemaen Trading llegal siapapun tegak Lurus pak @polisirepublikindonesia @divisihumaspolri @cyberpolri," pungkasnya dalam tulisan dengan menandai akun Polri.
Ahmad Sahroni juga mengaku dirinya sudah mengusahakan penumpasan kasus ini dengan membawanya ke ranah pemerintahan.
Mengingat dirinya adalah sebagai anggota DPR RI dari komisi 3 yang membidangi hukum, HAM dan Keamanan.
Masih ada kaitannya dan bisa mengusahakan penumpasan kasus robot trading ini dengan mengerahkan aparat hukum.
Disebut-sebut Bawa Kabur Rp 5 Triliun
Fahrenheit sendiri merupakan perusahaan robot trading di Indonesia yang mengklaim bahwa mereka adalah perusahan robot trading pertama di Indonesia yang dimiliki Henry Susanto pengusaha di bidang investasi saham kripto.
Diketahui aktivitas mereka seketika hilang sejak 3 Februari 2022 yang berhenti publikasi di sosial media mereka.
Banyak korban yang melaporkan kerugian yang menimpa mereka, termasuk penyanyi Joshua March.
Dalam tayangan di YouTube KH Infotainment yang dikutip Tribunnews Jumat (11/3/2022), Joshua mengaku investasi ini memberikan benefit.
Namun, ada banyak member yang belum balik modal sehingga mereka mengalami sejumlah kerugian.
"Kita dapat dari hasil trading itu karena kita memang inves, tujuan kita inves kan karena untuk mendapatkan hasil kan."
"Cuma Fahrenheit ini baru beberapa bulan, jadi banyak dari kita yang belum balik modal, jadi itu kita rugi sekali," lanjutnya.
Bahkan, dirinya sudah mengalami kerugian hampir Rp 2 miliar.
Selain itu, Joshua mengaku ada member lain yang bahkan sampai menjual rumah hingga meminjam dana untuk mengikuti investasi.
"Mereka itu kasian lho, ada yang jual rumah, ada yang pakai duit pendidikan anaknya, ada yang pinjem dari bank, mereka tuh butuh kejelasan," ucap Joshua.
"Statusnya masih nggak ada yang tau dia di mana dan sebisa mungkin kita sedang melapor."
Lebih lanjut, Joshua mengungkapkan media sosial Hendry Susanto hingga nomor teleponnya sudah tidak ada.
"Instagram-nya hilang, nomer hilang, dan semua yang terlibat dalam Fahrenheit juga hilang," ujarnya.
Joshua menilai Hendry Susanto merupakan teman yang baik.
Pun ia berharap, Hendry segera memberikan keterangan dan klarifikasi.
"Jadi maksud saya gini lho, Hendry temen saya, saya pengen Hendry juga membersihkan namanya dia."
"Dia punya keluarga, dia punya teman-teman baik, Hendry orangnya baik, jangan sampai dia menghilang, nggak ada kasih statement apapun," sambung Joshua.
Dalam kesempatan tersebut, Joshua mengaku puluhan ribu member dengan jumlah investasi hingga triliunan menunggu kabar dari Hendry.
"Jadi seluruh member dari Fahrenheit yang jumlahnya puluhan ribu, yang sudah inves totalnya triliunan, kita menunggu semua gitu."
"Gimana kelanjutan dari Fahrenheit ini," pungkasnya. (*)