Gridhot.ID - Ajang balap MotoGP sedang menjadi sorotan publik Indonesia.
Betapa tidak, deru mesin motor balap MotoGP akhirnya kembali meraung di Indonesiasetelah vakum sejak 25 tahun lalu.
Tepatnya di lintasan aspal Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat, Jumat (18/3/2022).
Melansir Indonesia.go.id, sebanyak 85 pembalap dari 42 tim bakal merasakan pengalaman beradu kemampuan, kelincahan, dan kepandaian berstrategi di sirkuit anyar sepanjang 4,31 kilometer dengan 17 tikungan ini dalam ajang bertajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022.
Mereka terdiri dari 24 pembalap dan 12 tim di kelas MotoGP, 30 penunggang motor bersama 15 tim untuk Moto2, dan 31 joki kuda besi membela 15 tim Moto3.
Selain itu, akan hadir juga pembalap-pembalap masa depan di ajang Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) yang merupakan karpet merah menuju kelas Moto3 di ajang balap MotoGP.
Selain para pembalap, kini ada sosok lain yang mencuri perhatian publik.
Sosok itu adalah Rara Istiani Wulandari yang merupakan pawang hujan Sirkuit Mandalika.
Rara dipercaya untuk memodifikasi cuaca dengan kekuatan doa.
Rara merupakan pawang hujan yang direkomendasikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Dilansir dari Kompas.com, tenda pawang hujan terletak bagian utara sirkuit, dekat pintu masuk utama yang diberi nama julukan "Gerbang Hijau".
Tenda pawang hujan itu berbentuk kotak, berisi berbagai perlengkapan sesajen.
"Kemarin (Kamis) aspal sempat dinilai sedikit panas. Suhunya mencapai 60 derajat celsius," tuturnya saat ditemui pada Jumat (18/3/2022) siang.
"Saya sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan sering mengawal event-nya Presiden Jokowi dan event kenegaraan lain, bersama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai koodinator lapangan melakukan modifikasi cuaca dengan kekuatan doa," tuturnya.
"Di sini, saya diminta menurunkan suhu agar lembap dan sejuk dengan sedikit hujan," katanya.
"Kita di Indonesia terbiasa (iklim) tropis, tetapi pebalap dari luar negeri memintanya yang sejuk. Saya minta support semua untuk bisa berjalan baik," ujarnya.
Ia pun menjelaskan cara-cara berbeda dalam memanggil atau menghalau hujan.
Ritual melibatkan sekumpulan sesajen yang dikelilingi parit air, sedangkan ritual lainnya melibatkan es batu dan abu kayu.
"Ini harus diawali doa. Kalau di sana (memanggil panas) es batu cair, yang ini (memanggil dingin) es batu ditaruh sudah lama tidak cair-cair," ucapnya.
"Dari tadi pagi tidak cair. Itu kekuatan doa, kearifan lokal, orang Indonesia zaman dulu pun terkenal dengan kesaktian orang-orangnya dan saya memakai hadiah ini untuk membantu pagelaran event," tuturnya.
Rara pun berharap bisa membuat cuaca pada balapan hari Minggu tak akan seterik siang hari di sekitar Kompleks Mandalika dalam sepekan terakhir.
"Harapan saya hari Minggu tetap nyaman karena kita akan kedatangan banyak tamu," katanya.
"Yang penting tidak banjir seperti di WSBK. Sekali lagi, ini kan ikhtiar alternatif bahwa Indonesia punya sesuatu yang luar biasa," ujarnya.
Rara juga mengaku terlibat sejak tes pramusim.
Namun, ia memulai untuk "mengawasi" sirkuit Mandalika sudah sejak 1 Maret lewat jarak jauh.
Dia bahkan mengatakan langsung diminta mendatangkan hujan pada tanggal 9-11 Maret demi membantu mendinginkan lintasan yang baru diaspal ulang.
(*)