Find Us On Social Media :

Kemana-mana Selalu Didampingi Dokter Spesialis, Vladimir Putin Disebut-sebut Tengah Digerogoti Penyakit Mematikan, Penampilan Terbaru Sang Presiden Rusia Kini Jadi Sorotan

Presiden Rusia Vladimir Putin

GridHot.ID - Nama presiden Rusia, Vladimir Putin, terus menjadi sorotan dunia.

Melansir Tribun-medan.com, hal tersebut tak lepas karena invasi Rusia ke Ukraina.

Namun kini, kabar burukpun dikabarkan menerpa Vladimir Putin.

Di tengah invasi ke Ukraina, kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan semakin buruk.

Dilansir dari Tribunsolo.com, kondisi kesehatan Vladimir Putin mendadak jadi sorotan di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Ia disebut-sebut sedang menderita sejumlah penyakit serius.

Hal itu terungkap dari sejumlah ahli yang melihat penampilan Vladimir Putin baru-baru ini.

Tampak, pria 69 tahun itu dikabarkan tampak lebih lesu dengan tubuh yang terlihat menggembung.

Dilansir dari The Sun, Jumat (1/4/2022), Putin yang selama ini menunjukkan citra sebagai pria kuat, telah berubah secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Minta Presiden Rusia Datang ke Papua, Gubernur Lukas Enembe Ingin Bahas Satu Hal Penting dengan Vladimir Putin di Biak, Apa?

Kemudian dari hasil penyelidikan terbaru, terungkap jika sang presiden terus-menerus ditemani oleh seorang dokter yang berspesialisasi dalam kanker tiroid.

Ditambah laporan media investigasi Proekt yang menyatakan bahwa ahli bedah Yevgeny Selivanov, dari Rumah Sakit Klinik Pusat Moskow, telah terbang menemui Putin tidak kurang dari 35 kali di resor Laut Hitam Sochi.

Yevgeny Selivanov selama ini dikenal sebagai dokter yang memiliki keahlian di bidang kanker tiroid.

Teori bermunculan, salah satunya disebutkan jika bahwa Putin menyatakan perang ketika dia menderita masalah medis yang disembunyikan dari orang-orang Rusia.

Terlihat pada November 2020, analis politik Valery Solovei mengungkapkan teori penyakit kanker dan Parkinson yang diderita Putin hingga perlu menjalani operasi darurat.

"Yang satu bersifat psiko-neurologis, yang lain adalah masalah kanker," ujar Solovei, dilansir dari TribunWow.com.

"Jika ada yang tertarik dengan diagnosis pasti, saya bukan dokter, dan saya tidak punya hak etis untuk mengungkapkan masalah ini."

"Diagnosis kedua jauh, jauh lebih berbahaya daripada diagnosis yang disebutkan pertama karena Parkinson tidak mengancam keadaan fisik, tetapi hanya membatasi penampilan publik."

Dia menambahkan bahwa Putin telah menjalani operasi, sedangkan sumber lain membenarkan dan mengklaim operasi itu untuk mengangkat kanker perut.

Baca Juga: Ancaman Perang Dunia Ketiga yang Diucapkannya Seolah Jadi Nyata, Lord Rangga Sunda Empire Ngaku Sudah Hubungi Putin: 2023 Berakhirnya Masa Perang Ukraina dan Rusia

Sebuah rekaman video menunjukkan kaki dan jari-jari Putin bergerak terus-menerus, yang mendukung teori Parkinson.

Putin juga menderita batuk-batuk selama pertemuan yang disiarkan televisi.

Selain dokter Selivanov, pemimpin Rusia itu juga diikuti oleh seorang ahli bedah saraf.

Ahli bedah tersebut adalah Alexey Shcheglov yang terus mengikuti Putin dalam setiap acara publik dan sempat ikut terfoto.

Ia dipandang sebagai dokter yang antara lain dapat mendeteksi penyakit pada kelenjar tiroid, termasuk masalah onkologis.

Ada spekulasi luas di Barat bahwa Putin memiliki masalah medis yang serius ketika ia melancarkan perang di Ukraina yang diperkirakan menewaskan 17.000 tentara Rusia.

Diduga, sikap Putin yang dinilai tergesa-gesa merupakan dampak dari penyakit fatal yang dideritanya.

Putin Diisukan Idap Kanker Ganas

Sementara kewarasannya dipertanyakan akibat keputusan menyerang Ukraina, kesehatan fisik Presiden Rusia Vladimir Putin turut menjadi perdebatan.

Baca Juga: Berstatus Orang Terkaya di Dunia, Elon Musk Duga Vladimir Putin Punya Kekayaan yang Jauh Lebih Banyak dari Dirinya, Disembunyikan di Mana?

Pensiunan Laksamana Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Chris Parry, meyakini bahwa Putin mungkin sedang berjuang melawan kanker.

Kemungkinan, kondisi medis inilah yang mendorong keputusan untuk secara cepat melakukan invasi ke Ukraina.

Dikutip TribunWow.com dari NationalWorld, Rabu (9/3/2022), dalam seminar di Portsmouth Grammar School, Chris Parry menjelaskan prediksi tentang perang Rusia dan Ukraina.

Disebutkan bahwa Putin mungkin sedang berjuang melawan kanker, yang menjadi satu alasannya menginvasi Ukraina.

Hal ini merujuk beredarnya foto-foto Putin yang duduk di meja panjang saat menemui kepala negara atau stafnya.

Putin mengasingkan diri di ujung meja dan memberi jarak antara dirinya dan tamunya.

"Dia telah menggunakan meja yang sangat panjang ini untuk mewawancarai orang-orang,” kata Chris Parry.

"Saya pikir sistem kekebalannya mungkin tertekan saat ini."

"Jadi dia sedang terburu-buru," imbuhnya.

Baca Juga: Jokowi Kekeh Undang Vladimir Putin ke KTT G20, Wakil DPR Harap Indonesia Bisa Jembatani Soal Rusia-Ukraina: Sarana Cari Solusi

Pada bulan Februari Putin difoto tengah berbicara dengan presiden Prancis Emmanuel Macron di seberang meja berukuran 4 meter.

Tindakan ekstremnya telah memicu desas-desus bahwa pemimpin itu takut tertular Covid karena dia rentan terhadap infeksi parah.

Orang yang mengonsumsi obat penekan kekebalan, seperti pasien kanker atau mereka yang memiliki kondisi kronis, diketahui berisiko lebih tinggi tertular kasus Covid yang parah.

Ada spekulasi tentang apakah ini menjadi alasan Putin memisahkan diri dari para pemimpin asing dan bahkan rekan-rekannya sendiri

The Daily Star mengutip sumber intelijen AS yang mengklaim wajah Putin terlihat agak membengkak dalam foto-foto terbarunya.

Sumber yang tak disebutkan namanya itu mengatakan hal ini adalah efek samping dari obat kemoterapi atau steroid.

"Di masa lalu kami telah melihatnya tersenyum, tetapi pada tahun 2022, hanya sedikit fotonya yang tampak bahagia," ujar sumber tersebut.

"Penampilannya menunjukkan dia kesakitan dan orang-orang kami memprediksi ekspresi marah Putin kemungkinan besar karena ia merasa kesakitan."

"Orang-orang kami yakin dia sakit. Dia khawatir tentang Covid karena dia menjaga jarak dengan stafnya."

Baca Juga: Rusia Semangat Mau Datangi Bali untuk KTT G20, Negara Barat Malah Minta Indonesia Tak Undang Vladimir Putin, PM Australia: Kami Khawatir!

Hal senada diungkap Valery Solovei, ilmuwan politik dan mantan kepala Departemen Hubungan Masyarakat di Institut Hubungan Internasional Negara Moskow.

Sebelumnya, Solovei mengklaim Putin menderita kanker serta gejala Penyakit Parkinson.

Dia mengatakan Putin telah menjalani operasi darurat pada Februari 2020.

Sumber Rusia lainnya melanjutkan dengan mengklaim tindakan medis yang dilakukan Putin adalah operasi pengangkatan kanker perut. (*)