Gridhot.ID - Peperangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina hingga kini masih berlangsung.
Dikutip Gridhot dari Kompas.ID, dilaporkan pasukan Rusia mulai kewalahan untuk menekan Ukraina.
Bahkan laporan dari agen Ukraina yang berhasil menyadap tentara Rusia menunjukkan kondisi mereka sekarang.
Dikutip Gridhot dari Tribun WOW, tentara Rusia yang kelaparan dilaporkan telah memakan anjing-anjing liar yang ditinggalkan oleh pemiliknya di Ukraina.
Kabar ini diketahui dari sebuah panggilan telepon prajurit Rusia yang berhasil disadap.
Hal ini mengindikasikan adanya kekurangan pasokan logistik yang dapat menghambat pergerakan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Jumat (1/4/2022), Dinas Keamanan Ukraina berhasil merekam pembicaraan telepon seorang tentara Rusia,
Menurut transkrip yang dirilis oleh agen Ukraina, seorang tentara Rusia bercakap-cakap dengan seseorang yang diduga keluarganya.
Dalam percakapan tersebut, sang prajurit menjelaskan kondisinya di medan perang.
"Apakah kamu setidaknya bisa makan dengan baik?," tanya sebuah suara.
"Tidak terlalu buruk. Kami makan alabai (jenis anjing gembala Asia Tengah) kemarin. Kami ingin merasakan daging," jawab tentara tersebut.
Diketahui,tentara biasanya mendapat paket ransum tahan lama, yang tidak perlu didinginkan, dan berisi makanan siap saji yang bisa direbus dalam kantong.
Tetapi serangan Ukraina terhadap konvoi Rusia, tampaknya memotong rantai logistik.
Hal ini membuat tentara Rusia melakukan tindakan putus asa karena tak bisa mendapatkan pasokan makanan.
Panggilan lain yang disadap dari tentara Putin telah mengungkapkan pasukan itu tidak hanya kekurangan makanan, tetapi juga amunisi dan bahan bakar.
Hal ini mendukung kabar bahwa pasukan Rusia dikatakan telah menyerbu supermarket untuk mencuri makanan dan alkohol, serta menjarah rumah.
Staf hotel Tetiana Schevchenko, (47), mengatakan kepada The Times bahwa tentara Rusia dan Chechnya di Trostyanets, Ukraina timur, telah mengambil apa pun yang mereka inginkan, dan membunuh warga sipil yang menghalangi mereka.
Di sisi lain, di Odessa, wilayah pantai Laut Hitam, dua dokter hewan dikatakan masih berada di kota dan bekerja tanpa henti untuk membantu hewan peliharaan yang ditinggalkan.
Beberapa hewan itu tersebar di seluruh negeri, bahkan diduga bertahan hidup dengan memakan mayat orang Rusia yang mati.
(*)