Find Us On Social Media :

Siap-siap, Menteri Agama Umumkan Jamaah Haji Indonesia Sudah Bisa Berangkat Tahun Ini, Berapa Quotanya?

ilustrasi menunaikan ibadah haji

Gridhot.ID - Sejak wabah covid-19 meluas di tahun 2020 lalu, jamaah di Indonesia jadi tak bisa melakukan ibadah Haji.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Arab Saudi memang sudah menutup pintu di awal tahun 2020 saat covid-19 pertama kali merebak.

Meski di tahun 2021 Arab Saudi sempat membuka pintu untuk jamaah yang ingin melakukan umrah, nyatanya larangan tersebut muncul lagi usai Indonesia mengalami gelombang kedua di tahun tersebut.

Namun di tahun 2022 ini, ada semuanya sudah berubah.

Dikutip Gridhot dari Kontan, Kerajaan Arab Saudi, Sabtu (9/4/2022), resmi mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 H dengan total jemaah mencapai 1 juta orang.

Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia menyambut positif atas pengumuman pelaksanaan ibadah haji dari Arab Saudi ini. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukur atas adanya kepastian keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini.

"Syukur alhamdulillah, jemaah haji Indonesia bisa berangkat tahun ini. Ini kabar yang sangat ditunggu jemaah haji di tanah air," ujar Menag dalam keterangan resminya, Sabtu (9/4).

Menag mengatakan, batalnya pemberangkatan jemaah haji Indonesia dalam dua tahun terakhir telah menyebabkan kerinduan mendalam jemaah Indonesia untuk ke Tanah Suci. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi yang memberi kesempatan tahun ini bagi jemaah Indonesia untuk memenuhi panggilan beribadah haji," ucap Menag.

Baca Juga: Sekarang Ngamuk-ngamuk Curhat Butuh Duit Rp 1 Triliun untuk Benahi Bisnis Paytren, Ustaz Yusuf Mansur Nyatanya Sempat Ngaku Senang Dirinya Digugat Para Investor ke Pengadilan: Saya Malah Suka

Yaqut menegaskan, berapapun kuota yang diberikan, Indonesia siap memberangkatkan jemaah haji. Sebab, persiapan dengan berbagai skenario pemberangkatan telah dilakukan selama ini. Yaqut menyatakan, pemerintah siap dan akan melakukan persiapan sebaik mungkin untuk memastikan jemaah terlayani dengan baik.

"Kita akan optimalkan berapapun kuota nanti yang diberikan untuk Indonesia. Bahkan, kalau bisa kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap," kata Yaqut.