Find Us On Social Media :

Kantor Berita Internasional Terbesar di Dunia Soroti Aksi Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Mahasiswa di Demo 11 April 2022, Perdebatan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Ikut Disinggung

Aksi demonstrasi pada 11 April 2022 di Senayan, Jakarta.

Gridhot.ID - Demo yang terjadi di depan Gedung DPR/MPR RI pada 11 April 2022 sempat berlangsung ricuh.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, para mahasiswa menuntut banyak hal salah satunya masalah mafia minyak goreng hingga penundaan pemilu 2024.

Aksi ini nyatanya mengundang sorotan tajam dari dunia internasional.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sejumlah media asing turut memberitakan aksi demonstrasi yang terjadi di depan Gedung DPR/MPR Republik Indonesia (RI) pada Senin (11/4/2022).

Salah satunya, yakni Agence France-Presse (AFP), sebuah kantor berita internasional yang berkantor pusat di Paris, Perancis.

Pada Senin malam, AFP menerbitkan artikel berjudul “Indonesia police fire tear gas, water cannon at protesters”.

Dalam artikel tersebut, AFP menyoroti aksi polisi Indonesia yang mengerahkan gas air mata dan meriam air terhadap ribuan mahasiswa yang berdemo menentang perpanjangan batas masa jabatan presiden, setelah desas-desus beredar selama berminggu-minggu tentang potensi perubahan konstitusi negara.

AFP memberikan gambaran bahwa Pemilu di Indonesia berikutnya telah dijadwalkan akan diadakan pada 2024 dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan memenuhi syarat untuk mencalonkan diri karena Indonesia memberlakukan batasan dua masa jabatan pada presidennya.

Tetapi, para menteri senior dan beberapa partai politik pada bulan lalu disebut telah menyarankan pemilihan harus ditunda dan konstitusi diamandemen untuk memungkinkan presiden menjabat lebih dari dua periode.

Baca Juga: Terawangannya Terbukti, Lord Adi Sudah Curigai Asal-usul Kekayaan Indra Kenz Sejak Awal Diberi Uang Instan Rp 50 Juta: Ini Orang Melakukan Apa, Duitnya dari Mana?

Dilaporkan AFP, terlihat sekitar 2.000 mahasiswa berkumpul di depan gedung DPR untuk berdemonstrasi. Indonesia dikatakan telah menyaksikan demonstrasi serupa tumbuh di seluruh negeri dalam seminggu terakhir.

"Kami menuntut DPR tidak mengkhianati konstitusi dengan melakukan amandemen dan kami dengan tegas menolak penundaan Pemilu 2024," tulis AFP, mengutip pernyataan Koordinator demo Luthfi Yufrizal.