GridHot.ID - Kasus pembunuhan Bagus Prasetyo Lazuardi, mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya, masih menjadi sorotan hingga kini.
Melansir Kompas.com, jenazah Bagus Prasetyo Lazuardi ditemukan dalam kondisi membusuk di semak-semak wilayah Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (12/4/2022).
Polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya menangkan seorang pelaku.
Namun, sampai saat ini, identitas pelaku tersebut masih dirahasiakan.
Gelar rekonstruksi pembunuhan bagus diketahui telah dilaksanakan pada Sabtu (16/4/2022).
Saat rekonstrusi, terduga pelaku terlihat mengenakan kaus warna hitam, berambut cepak dengan tinggi sekitar 165 sentimeter.
Ia datang ke TKP dengan tangan terikat.
Pelaku ada dalam rombongan mobil Toyota Innova warna hitam, tanpa nopol yang disinyalir mobil milik korban.
Dalam pengamatan di lapangan, pria itu turun dari mobil dan menunjukkan lokasi mayat korban dibuang.
Ada beberapa adegan yang diperagakan oleh terduga pelaku pembunuhan.
Mulai dari cara pelaku memasukkan mobil ke area kosong bekas bongkaran gudang, hingga cara menurunkan korban dari mobilnya.
Pelaku juga sempat mempraktekkan saat dia mencekik leher korban. Usai rekonstruksi, petugas dari Jatanras Polda Jawa Timur enggan memberikan penjelasan.
"Ke Pak Kabid saja ya, Mas, mohon maaf ini kasus nasional. Jadi langsung ke Pak Kabid saja ya, saya tidak ada kapasitasnya," kata salah satu petugas yang menolak saat dimintai keterangan.
Setelah selesai, rombongan langsung bergegas meninggalkan lokasi.
Namun demiakian, melansir TribunJatim.com, sosok pelaku pembunuh Bagus Prasetyo Lazuardi diduga kuat merupakan ayah tiri dari kekasih korban
Sementara itu, melansir Surya.co.id, sebelum ditemukan tewas, Bagus pergi bersama pacarnya, TS, untuk makan menggunakan mobil Innova pada Kamis (7/4/2022) malam.
Setelah itu tidak ada kabar lagi tentang Bagus, hingga dinyatakan hilang dan mayatanya ditemukan di semak-semak.
Polisi sudah menerima hasil autopsi jenazah Bagus yang dilakukan di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong.
Hasil autopsi menunjukkan adanya kejanggalan pada penyebab kematian Bagus.
Di tubuh Bagus, ditemukan ada bekas luka kekerasan benda tumpul di dada hingga membuat paru-parunnya mengempis.
"Dari dokter yang melakukan autopsi disimpulkan jika BPL (Bagus Prasetya Lazuardi) ini mengalamai kekerasan benda tumpul di bagian dada, sehingga paru-parunya mengempis," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, Rabu (13/4/2022).
Adhi Putranto Utomo mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernapas karena paru-parunya mengempis. Hal itulah yang membuat korban meninggal.
"Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.
(*)