Gridhot.ID - Makin banyak fakta unik muncul dari kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran UB.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, Polisi baru saja selesai melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan keji tersebut.
Dari kasus tersebut banyak fakta tak terduga muncul.
Salah satunya dari foto yang sedang viral di sosial media.
Dikutip Gridhot dari Surya, tampak dalam foto yang beredar, tangan dr Tutit Lazuardi digandeng oleh terduga pembunuh mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya), Bagus Prasetya Lazuardi (25).
Foto tersebut terjadi saat pacar Bagus Prasetya Lazuardi dan keluarganya takziah ke rumah duka korban yang ada di Jalan Letjen Suprapto Tulungagung.
dr Tutit Lazuardi merupakan ayah dari Bagus sekaligus seorang dokter kandungan terkenal di Tulungagung, Jawa Timur.
Dalam foto yang beredar tersebut, suasana terjadi pada malam hari. Orang yang memotret merupakan salah satu keluarga dr Tutit Lazuardi.
Terdapat lima orang dalam foto tersebut. dr Tutit berada di posisi paling kanan, lalu ZI terduga pembunuh anaknya.
Di sebelah ZI ada pacar korban berinisial TS. Di sebelah TS ada istri dr Tutit dan kemudian ibunya TS paling pinggir sebelah kiri.
ZI sekaligus ayah tiri TS saat itu mengenayakn peci putih dan baju koko putih, pakai celana jeans dan menganakan tas tali selempang.
Tampak dalam foto tersebut senyum merekah keluar dari wajah ZI, TS dan ibunya TS.
Belum diketahui secara pasti, kapan foto tersebut diambil oleh pihak keluarga dr Tutit Lazuardi.
"Mereka datang bertiga, TS, ayah tirinya sama ibunya," ucap seorang mantan staf di RSUD dr Iskak.
Foto yang beredar itu diambil oleh keluarga dr Tutit. Foto diambil saat mereka hendak pulang.
Namun sumber ini tidak tahu pasti hari kedatangan ZI, TS dan istrinya.
"Yang pasti saat itu sudah sepi pentakziah. Waktunya malam," ucapnya.
Menurut informasi yang dihimpun SURYA.co.id, ayah tiri TS diduga telah ditangkap anggota Polda Jatim setelah jasad Bagus ditemukan penjual kopi di Pasuruan.
Jasad Bagus ditemukan dalam kondisi tertutup semak-semak dan hanya terlihat sebagian kaki dan tangan saja.
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo membenarkan penangkapan terduga pembunuh mahasiswa kedokteran UB itu.
"Iya sudah tertangkap," kata AKP Adhi Putranto Utomo.
Ia menyebut, penangkapan ini dilakukan tim jatanras Polda Jawa Timur. "Penangkapannya tadi pagi," lanjut Adhi, sapaan akrab Kasatreskrim.
Menurutnya, perkembangan kasus ini langsung diambil alih Polda Jawa Timur. "Yang menangani Polda Jatim," tambah Kasat.
Rekonstruksi
Setelah menangka[ terduga pelaku, penyidik Subdit Jatanras Direskrimum Polda Jatim menggelar rekontruksi di lokasi penemuan jasad di lahan kosong, Purwodadi, Sabtu (16/4/2022) dinihari.
Ada tujuh mobil rombongan tim Subdit Jatanras Direskrimum Polda Jatim yang mendatangi lokasi penemuan mayat, Bagus Prasetya Lazuardi ini.
Di lokasi, rombongan tidak lebih dari 30 menit melakukan rekontruksi. Mereka tiba sekira pukul 01.05 wib.
Dalam rombongan itu, terlihat seorang pria yang mengenakan kaus warna hitam, rambut cepak, tinggi sekitar 165 sentimeter, kulit sawo matang dan kedua tangannya diikat.
Dugaan kuat, pria itu adalah pelaku pembunuhan mahasiswa jurusan kedokteran itu.
Dia ada dalam rombongan mobil Toyota Innova warna hitam, tanpa nopol.
Dugaan kuat, itu adalah mobil milik korban yang sempat dinyatakan hilang.
Setibanya di lokasi, pria itu langsung diminta turun dan menunjukkan lokasi pembuangan mayat korban.
Ada beberapa adegan yang diperagakan.
Mulai dari cara terduga pelaku memasukkan mobil ke area kosong bekas bongkaran gudang itu, hingga cara pelaku menurunkan korban dari mobilnya.
Termasuk, pelaku juga sempat mempraktekkan saat ia mencekik leher korban.
Adegan per adegan diperagakan dengan sangat rapi sekali oleh pelaku.
Dalam pengamatan, pelaku terlihat sangat serius menunjukkan aksi jahatnya kepada tim jatanras Polda Jawa Timur.
Pelaku terlihat tenang menujukkan apa saja yang dilakukan di saat dirinya membuang korban.
Rekontruksi ini berjalan sangat cepat sekali, dan prosesnya lancar.
Tidak ada hambatan.
Masyarakat setempat yang menyaksikan proses jalannya rekontruksi ini dilarang untuk mendekat.
Termasuk wartawan yang juga dilarang mendekat agar prosesnya bisa lebih cepat.
Tidak ada keterangan apapun yang disampaikan tim jatanras Polda Jawa Timur.
"Ke pak kabid saja ya mas, mohon maaf ini kasus nasional. Jadi langsung ke pak kabid saja ya, saya tidak ada kapasitasnya," kata salah satu petugas yang menolak saat dimintai keterangan.
Setelah selesai, rombongan langsung bergegas meninggalkan lokasi kejadian penemuan mayat Bagus.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, tim jatanras Polda Jawa Timur mengamankan seorang pelaku yang diduga membunuh Bagus.
(*)