Find Us On Social Media :

Perang Dunia Bisa Terjadi dalam Sekali Jentikan Jari, Rusia Mulai Geram dengan Kelakuan Amerika dan Nato yang Latihan Militer di Arktik, Bakal Bentrok?

Ilustrasi tentara Rusia

"Internasionalisasi kegiatan militer aliansi di lintang tinggi, yang melibatkan negara-negara NATO non-Arktik, tidak menimbulkan apa-apa selain kekhawatiran," kata Korchunov, Minggu (17/4/2022).

"Ini meningkatkan risiko insiden yang tidak disengaja, yang selain risiko keamanan, juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem Arktik yang rapuh."

Blok NATO pimpinan AS diklaim telah meningkatkan kegiatannya di kawasan itu.

AS dan negara sekutunya disebut telah melakukan latihan militer yang semakin besar-besaran.

"Baru-baru ini, latihan militer skala besar lain dari aliansi itu terjadi di utara Norwegia, yang menurut kami, tidak berkontribusi untuk memastikan keamanan di kawasan itu,” kata Korchunov.

Latihan yang berlangsung pada bulan Maret tersebut melibatkan 1.500 tentara AS serta pasukan dari delapan negara NATO lainnya dan negara mitra yang berjumlah 15.000 secara total.

Latihan itu diwarnai insiden jatuhnya pesawat MV-22B Osprey milik Korps Marinir AS yang jatuh di pegunungan terpencil, menewaskan empat orang di dalamnya.

 Baca Juga: Ramadhan Membawa Berkah, Roro Fitria Hamil Anak Pertama di Usia 32 Tahun, Suami Ungkap Perjuangan Sang Artis Tiap Bangun Tidur

Korchunov yakin, terlepas dari aktivitas militer langsung blok tersebut, potensi ekspansinya lebih jauh ke utara menciptakan risiko tambahan bagi wilayah Arktik.

Di manan baik Swedia dan Finlandia, yang telah mempertahankan kebijakan non-blok selama beberapa dekade sambil menikmati hubungan dekat dengan aliansi yang dipimpin AS, sedang mempertimbangkan untuk secara resmi bergabung setelah konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Ekspansi NATO dengan mengorbankan negara-negara non-blok secara tradisional tidak akan berkontribusi pada keamanan dan rasa saling percaya di Arktik, penguatan yang secara konsisten diadvokasi oleh Rusia,” ucap Korchunov.

Serangan militer Rusia skala besar yang dimulai di Ukraina akhir Februari juga telah digunakan sebagai alasan untuk mengganggu pekerjaan Dewan Arktik.

"Pada awal Maret 2022, Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Islandia, Norwegia, Swedia dan Finlandia menangguhkan partisipasi mereka di Dewan, mengutip operasi militer khusus Rusia di Ukraina,” kata Korchunov.

Ia menambahkan bahwa tidak ada cara untuk melakukan pengembangan di Wilayah Arktik tanpa Rusia.

"Jelas bahwa tidak mungkin untuk secara efektif memastikan pembangunan berkelanjutan Arktik tanpa Rusia, negara yang mencakup sekitar 60% dari pantai Arktik dan merupakan rumah bagi lebih dari setengah populasi kawasan itu," pungkasnya.

(*)