Find Us On Social Media :

Syok Tahu Ayah Tirinya Nekat Habisi Nyawa Pacarnya, Sosok TS Pacar Korban Pembunuhan Mahasiswa UB Disebut Masih Belum Dikenali, Pihak Kampus Menunggu Ini dari Kepolisian

Kolase foto sSosok TS, pacar korban pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) dan ayah tirinya yang merupakan pelaku pembunuh BPL

GridHot.ID - Mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang, Bagus Prasetyo Lazuardi (26), tewas dibunuh ayah tiri pacarnya yang berinisial ZI.

Melansir suar.id, menurut desas-desus yang beredar, si pembunuh, Ziat Ibrahim Bal Biyd alias ZI, cemburu terhadap Bagus yang memacari putri tiri, TS.

Hal itu disampaikan oleh Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim, Kompol Trie Sis Biantoro.

Kabarnya, ZI menyukai putri tirinya sendiri yang notabene adalah pacar korban.

Diduga karena cemburu, ZI pun nekat menghabisi nyawa Bagus dan membuang mayatnya di sebuah lahan kosong di Pasuruan, Jawa Timur.

TS, pacar korban, pun syok saat tahu jika pelaku pembuhan Bagus adalah ayah tirinya sendiri.

Sementara itu, dilansir dari Suryamalang.com, sosok TS, pacar korban pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) ternyata belum dikenali oleh pihak kampus.

Pihak kampus, atau Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) menyatakan belum mengetahui apakah sosok TS merupakan mahasiswa FK UB atau bukan meskipun pemberitaan soal kasus pembunuhan itu tengah marak diberitakan.

Sejauh ini pihak kampus atau FK UB memilih menunggu untuk memberikan pendampingan pada pacar korban pembunuhan, mahasiswa mereka.

Baca Juga: Polisi Bantah Omongan Tersangka Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Malang yang Sebut Korban Lakukan Pelecehan Seksual ke Anak Tirinya: Dia Dongkol

Seperti diketahui, salah satu mahasiswa kedokteran FK UB, Bagus Prasetya Lazuardi (BPL) meninggal dunia, jadi korban pembunuhan.

Kekasih atau pacar BPL, korban pembunuhan, dengan inisial TS disebut -sebut juga merupakan mahasiswi FK UB.

Pacar korban pembunuhan berinisial TS, diduga masuk kuliah di FK UB pada tahun 2017.

TS yang disebut sebagai adik tingkat korban di FK UB saat ini memiliki keterikatan kuat dalam kasus pembunuhan BPL mengingat tersangka pembunuhan adalah ayah tiri TS.

Terlebih tersangka pembunuhan, ZI diketahui memiliki motif asmara dalam melakukan pembunuhan pada BPL.

Saat dihubungi TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM), pihak FK UB menyatakan saat ini masih menunggu permohonan resmi dari pihak kepolisian untuk bisa memberikan pendampingan pada TS.

"Belum ada permohonan resmi dari pihak kepolisian. Sehingga, kita tidak berani berasumsi, kecuali kalau sudah ada permohonan resmi dari pihak kepolisian terkait bantuan informasi," ujar Wakil Dekan III FK UB, dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (19/4/2022).

Eriko menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui, apakah pacar korban merupakan mahasiswi FK UB atau bukan.

"Karena dari pihak kepolisian (saat rilis kasus), hanya inisial saja dan kita tidak tahu nama lengkapnya siapa. Sehingga, kita tidak bisa asal menebak dan berasumsi," ungkapnya.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sudah Dibunuh Secara Keji, Mahasiswa Kedokteran UB Korban Pembunuhan di Malang Sering Dimintai Uang Oleh Pelaku Semasa Hidup Cuma Gara-gara Hal Ini

Menurutnya, apabila polisi telah memberikan permohonan resmi dan informasi pacar korban merupakan mahasiswi FK UB adalah benar, maka pihak fakultas akan memberikan pendampingan.

"Seandainya ada permohonan resmi dari pihak kepolisian, pastinya dari fakultas akan ada pendampingan (pendampingan psikis kepada TS). Tetapi masalahnya adalah, tidak ada permohonan tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya, sepekan yang lalu, dalam keterangn pers di kampus, Eriko sudah mengatakan pihak UB masih menggali informasinya apa juga mahasiswa UB.

"Jika juga mahasiswa UB, maka akan kita support psikologianya," kata Eriko saat itu, Rabu (13/4/2022).

Kala itu Eriko juga mengungkap status korban BPL sebagai mahasiswa kedokteran UB.

Dikatakan, almarhum adalah mahasiswa PPD (Program Pendidikan Dokter).

Almarhum masuk profesi dokter 2019.

"Jadi ko as di RSSA. Tinggal menjalani ujian kompetensi untuk jadi dokter," jelasnya kala itu. (*)