Gridhot.ID - Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan pelawak senior Haji Bolot bukan?
Pemilik nama asli Muhammad Sulaeman Harsono ini sudah puluhan tahun menghiasi layar kaca Indonesia.
Ia sering berperan sebagai orang tuli dan hanya bisa mendengarjika berhubungan dengan wanita atau uang.
Ciri khasnya itu membuat Haji Bolot mudah dikenal.
Sudah aktif di dunia hiburan sejak tahun 1963 silam, perjuangan Haji Bolot yang cukup berat membuahkan hasil.
Mengutip Kompas.com, komedian berusia 80 tahun tersebut kini memiliki 142 kontrakan.
"Alhamdulillah kalau kontrakan lumayan cukup dah buat makan. Cuma 142," kata Haji Bolot dalam acara Okay Bos yang dipandu Raffi Ahmad.
Haji Bolot bahkan mengaku tidak pernah membeli barang secara kredit.
Ia selalu menggunakan uang tunai ketika membeli barang mulai dari mobil hingga rumah.
Haji Bolot memiliki prinsip tidak membeli barang jika memang tidak sedang punya uang.
Apalagi pekerjaannya sebagai pelaku industri hiburan yang kadang tak menentu.
"Ya kalau enggak punya duit jangan beli. Orang artis jangan suka kredit, apalagi artis bisa ada (uang) sekarang, bisa enggak besoknya," kata Haji Bolot.
Meski sekarang jadi pelawak kaya raya, kesuksesan Haji Bolot tidak diraih dengan cara yang instan.
Perlu banyak pengorbanan hingga tetes peluh yang harus dikeluarkan oleh sang pelawak.
Sebelum mengecap kesuksesan, Haji Bolot mengaku pernah bekerja sebagai buruh pelabuhan.
Hidupnya cukup susah sehingga ia memutuskan bekerja di Pelabuhan Tanjung Priok sekitar tahun 1960-an.
Upahnya tak seberapa, Haji Bolot diberi uang Rp 20 perak sehari sebagai buruh pelabuhan.
"(Jadi) buruh benar di Pelabuhan Tanjung Prion, itu tahun 60-an. Gue dulu orang yang paling blangsak, susah dulu," kata Haji Bolot.
Selain itu, Haji Bolot pernah hidup di kandang kambing bersama istri dan kedua anaknya.
Melansir Grid.id, hal itu diakui Haji Bolot dalam podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu (28/10/2020).
"Bang Haji Bolot ini katanya pernah tidur di kandang sapi?" tanya Deddy.
"Bukan kandang sapi, kandang kambing," jawab Haji Bolot.
"Itu karena susah?" desak Deddy.
"Iya karena susah, nggak punya rumah, hidup di Jakarta ini," akui sang pelawak.
Lantaran himpitan ekonomi, Haji Bolot dengan terpaksa memboyong keluarganya untuk tinggal di kandang kambing milik sang nenek.
"Itu karena rumah nggak muat apa gimana?" tanya Deddy.
"Karena kita nggak punya rumah, apalagi anak dua, waktu itu bingung mau tidur di mana."
"Akhirnya, ada kandang kambing, kambingnya udah dijual ama nenek nih, akhirnya kita tidur di situ, pinggirnya pager bambu," cerita Haji Bolot.
Tidur di kandang kambing, Haji bolot mengakui hanya beralaskan tikar.
Bahkan ia dan istri harus putar otak jika hujan datang dan tempat berteduhnya itu bocor.
"Tidur di situ ama anak, ama istri, nggak pakai kasur, tiker aja," ungkapnya.
"Sekitar dua tahun di situ, atapnya pakai daun kelapa. Pas hujan atapnya pada bocor, kita cari daun bacang buat nutupin, biar nggak kehujanan," tandasnya.
(*)