Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Gugur Usai Diserang KKB Papua, Praka Dwi Kini Jadi Pahlawan Negara, Komandan Pasukan Marinir: Perjuangan Almarhum Tidak Sia-sia

Jenazah Praka Marinir (Anumerta) Dwi Miftachul Achyar di rumah duka, di Jalan Sumowiharjo, Kelurahan/Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, disambut isak tangis keluarga, Minggu (24/4/2022).

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, TNI kini sedang berduka.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, salah satu prajurit terbaiknya gugur saat mengemban tugas.

Praka Dwi Miftahul Ahyar dilaporkan gugur mempertahankan negara saat dirinya diserang KKB Papua.

Praka Dwi diserang saat sedang berada di Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar di Kalikote, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga Papua pada Jumat, 22 April 2022.

Jenazah Praka Dwi langsung dikirimkan ke rumah duka di Lamongan Jawa Timur.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Prosesi pemakaman secara militer dilakukan sebagai penghormatan kepada Praka Marinir (Anumerta) Dwi Miftachul Achyar saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan/Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (24/4/2022) malam.

Praka Dwi gugur setelah kelompok separatis teroris menyerang Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Marinir di kawasan Kali Kote, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, Papua, Jumat (22/4/2022).

"Saya Brigadir Jenderal Suherlan, Danpasmar 2 yang berkedudukan di Surabaya, bersama rekan-rekan almarhum, mengantarkan almarhum yang diberangkatkan dari Timika tadi pagi, menempuh perjalanan selama 8 jam kemudian sampai di Surabaya pukul 14.45 WIB. Alhamdulillah, akhirnya sampai di rumah duka di Babat," ujar Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar) 2 Brigjen TNI (Mar) Suherlan, kepada awak media di Lamongan, Minggu.

Memperjuangkan negara

Baca Juga: Lapang Dada Maafkan Tri Suaka dan Zinidin Zidan, Andika Kangen Band Punya Bisnis Sukses di Kampung Halaman, Ini Sumber Penghasilannya yang Jarang Diketahui Orang

Suherlan menegaskan, almarhum merupakan sosok orang baik dan penuh dedikasi dalam menjalankan tugas membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bahkan, Suherlan tidak ragu menyebut Praka Dwi gugur sebagai seorang syuhada, pahlawan bagi bangsa dan negara.