Gridhot.ID - Nama Chandrika Chika hing detik ini mash terus menjadi sorotan tajma.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, baru-baru ini memang Chandrika Chika menjadi sorotan karena terjerat kasus pengeroyokan yang dilakukan Putra Siregar.
Belum lagi kasus tersebut malah membuat dirinya berkonflik dengan istri Putra Siregar.
Memang, dikutip Gridhot dari Sonora.ID, namapublic figureyang satu ini sedang mendapatkan sorotan yang luar biasa, bahkan sejak awal kemunculannya saja, seleb TikTok ini langsung mendapatkan perhatian publik.
Terlebih setelah dirinya sempat dekat dengan Thariq Halilintar dan ketika putus ia kerap dibanding-bandingkan dengan kekasih baru Thariq.
Bahkan, tak berhenti di situ, saat ini namanya juga terseret menjadi penyebab Putra Siregar mendekam di penjara setelah dikabarkan membela dirinya dan terlibat dalam pengeroyokan kepada seorang pria yang ia kenal.
Chandrika Chika, perempuan berusia 18 tahun ini agaknya mendapatkan paparan yang luar biasa.
Akrab disapa Chika, perempuan ini di usianya yang masih muda sudah dicap dan mendapatkanimageyang buruk.
Padahal, di sisi lain, usia remaja adalah usia yang rentan terkena gangguan mental sehingga penting bagi orang tua di sekitar Chika untuk juga memperhatikan aspek yang satu ini, mengingat banyaknya hal yang menimpa perempuan kelahiran 2003 ini.
Dikutip dariPennMedicine.org, ada beberapa gangguan mental yang paling sering terjadi pada usia remaja. Berikut ini adalah 3 di antaranya.
Kecemasan Umum
Gangguan mental yang satu ini adalah kekhawatiran berlebihan tentang masalah sehari-hari.
Jika, remaja pada umumnya saja memiliki potensi mengalami hal ini, bagaimana dengan Chika dengan tantangan hidup yang sudah diterimanya sejak usia remaja?
Fobia sosial
Adalah perasaan sadar diri yang parah dan rasa tidak aman dalam lingkungan sosial.
Biasanya hal ini sangat berhubungan erat dengan trauma pada masa lalu,insecure, atau mungkin pengalaman yang tidak menyenangkan sehingga membuat remaja menjadi takut untuk bersosialisasi.
Depresi
Adalah ketika remaja mengalami perasaan sedih, cemas, dan atau kekosongan yang dirasakan terus menerus.
Remaja dengan kondisi ini bisa jadi tidak membuka komunikasi bahwa dirinya sedang dalam kondisi yang tidak nyaman, sehingga dibutuhkan kepekaan dari orang di sekitar untuk menyadari hal tersebut.
Tak bisa dipungkiri bahwa masa-masa remaja adalah masa perubahan sehingga ada banyak hal yang bergejolak dalam hati, pikiran, dan lingkungannya, sehingga sangat penting pengawasan dan perhatian dari orang yang lebih dewasa.
(*)